Pringsewu (Pikiran Lampung)
-  Saat ini ada ancaman kerusakan lingkungan yang cukup besar di wilayah Pringsewu. Dimana, salah satu bukit setempat diduga telah dirusak oleh oknum pengusaha tambang. Namun, pemkab Pringsewu terkesan tutup mata tutup telinga. 

Dari informasi yang ada, warga di Pekon Panjerejo, Kecamatan Gading Rejo mengeluhkan dampak dari penggerusan bukit di wilyaha setempat. Yang mengakibatkan banjir jika turun hujan, seperti yang di alami Sekolah Dasar Negeri setempat. Yang tergenang air jika musim penghujan. Bukan hanya sekolah namun juga ke pemukiman warga. 

Dari hasil pengamatan tim.media. di lokasi, puncak bukit Kepar Panjerejo ada titik tranggulasinya, yang merupakan tanda ketinggian di atas permukaan air laut. Namun tanda ini sudah digerus oleh oknum pengusaha dan puncak bukit sudah rata tidak ada pepohonan lagi.

Menyikapi hal ini, aktivis lingkungan mantan aktivis WALHI Lampung, Muhlasin, mengatakan, Pejabat Pemerintah Daerah jangan tutup mata permasalahan  lingkungan, luar biasa penggerusan bukit hingga puncak dan ada titik tranggulasinya sudah digerus tidak memperhatikan lagi tentang lingkungan yang ada.

Dampak.dari itu warga di pemukiman lereng bukitpun mulai terasa jika turun hujan, airpun tidak bisa dibendung lagi.

Muhlasin yang akrab di panggil Simbah berharap, Besok Kamis ini Gubernur Arinal ke Pringsewu pengajian akbar di Pemda  Pringsewu, agar bisa mampir meninjau kerusakan lingkungan yang parah, Titik tranggulasi itu ditetapkan oleh pemerintah sebagai titik ketinggian yang ada, bisa rusak akibat penggerusan bukit.

"Kewemangan.perijinan ada di Propinsi, semoga Gubernur Arinal peka terhadap masalah kerusakan  lingkungan. Harap mbah Muhlasin

Dikatakannya pula, penggerusan bukit bukan hanya di Gadingrejo, diwilayah Jatirenggo dimana dia tinggal juga demikian

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pringsewu, Nurfajri saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, menyampaikan, Bersurat saja mas, masyarakatnya, sesuai SOP nanti biar di TL, ungkapnya. (Andoyo) 



Post A Comment: