Lamtin.(Pikiran Lampung)- Bangunan gedung Perpustakaan ( Perpus) dan gedung UKS di SDN 3 Gunung Raya, Kecamatan Marga Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, diduga kuat bermasalah. Baik dari perencanaan maupun anggaran yang diduga ada penggelembungan alias Mark up.

Selain itu, dugaan proyek banyak gelabat gelibutntnya bisa dilihat juga dari pekerja yang sebagian besar tidak menggunakan pengaman atau K3 sesuai ketentuan yang berlaku. 

Dua bangunan ini sangat kuat ada unsur dugaan yang mengarah ke korupsi dan berpotensi merugikan keuangan negara. Yang diduga dilakukan oleh oknum tertentu dan rekanan yang mengerjakan proyek tersebut. 

Hasil dari pengamatan tim media ini di lokasi proyek, pekerjaan  diduga tidak sesuai dengan RKB dab jauh dari juknisnya,

Pasalnya, khusus untuk bangunan Perpus, pondasinya menggunakan bukan batu belah /porselin, melainkan yang digunakan untuk pondasi adalah batu kriting. Pekerja berdalih tidak ada batu porselin,


Saat dikonfirmasi, terkait pekerjaan yang diduga tak sesuai juknisnya, pekerja yang mengerjakan bangunan itu mengatakan tidak tau. "Saya hanya bekerja disuruh yang bernama Ucok, " ujar tukang enggan namanya ditulis tersebut, Senin (5/9/2022). Dia berdalih tidak berani membantah, walaupun pekerjaan itu diduga salah. 

Rekanan,  proyek perpus yang bernama Ari ketika dihubungi wartawan terkesan tidak menampik adanya kesalahan dalam pekerjaan ini. " Ya itu memang proyek saya  jika punya saya mau dipermasalahkan, sebelahnya juga harus dipertanyakan itu, sebab juga ada masalah,"paparnya, 


Dikonfirmasi terpisah, pekerja yang sedang membangun ruang UKS terkait cor selup bangunan menggunakan besi 8 dengan anyaman segi tiga, membenarkan dugaan adanya kesalahan dalam penggunaan material bangunan. 

" Benar apa yang abang bilang, tapi semua itu  sudah diatur dari perencanaannya bang, kami cuman menjalankan apa yang direncanakan dari perencanannya, " jelas tuang tersebut,. Namun saat dipertanyakan siapa yang merencanakan  beberapa pekerja enggan menyebutkan namanya 

"Ia bang semua yang ditanyakan itu betul, soal besi itu. Tapi kami cuman bekerja upahan, itu yang kami ikuti apa yang  sudah diatur. Yang punya bagian perencanaan, "ungkap pekerja yang bernama Mustopa, kepala tukang di proyek itu. 

Warga sekitar juga menduga, jika dua proyek ini sengaja dibuat asal jadi. Agar bagi pemborong atau pemenang tender bisa mendapat untung yang memuaskan. "Sudah jelas di depan mata pasang pondasi pakai batu kriting  dan cor selop pakai besi segi tiga anyamannya, diduga kuat sarat korupsi, " jelas Margono, warga yang melintas sekitar lokasi proyek  Hal ini kata dia  ditambah tanpa papan nama. " Ini seperti proyek siluman, "pungkasnya. (Yadi)






Post A Comment: