Psawaran (Pikiran Lampung
) -- Proyek rehabilitasi beberapa ruangan gedung yang ada di SMP 5 Pesawaran diduga bermasalah. 

Indikasi pertama dari dugaan ini, yakni Ketua Komite dan Kepala Sekolah SMPN ini belum pernah bertemu dengan pemborong pengerjaan rehab ini. Dari awal rencana pembangunan hingga 2 Minggu pengerjaannya, Jum'at (02/09/2022).

Rehab Ruang yang bersumber dari anggaran APBD tahun 2022 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini terletak di Desa Kuta Dalom Way Lima Kabupaten Pesawaran.


Selanjutnya, selain abaikan SOP, dari informasi yang ada, pekerja tidak memakai alat pelindung diri dan material semen yang digunakan merk Merah Putih diduga dioplos dengan semen merk Baturaja  Serta menggunakan campuran papan bekas saat melakukan pengecoran pada bangunan. Selain itu, atap bangunan yakni baja ringan juga diduga tidak sesuai dengan aturan atau spek yang berlaku. Hal ini ditenggarai juga berlaku untuk plafon gedung yang juga diduga tidak sesuai aturan yang semestinya dan diduga banyak kecurangan. 

Ditambah lagi, tidak tampak terpasangnya papan informasi sebagai bentuk informasi keterbukaan publik.

Menanggapi beberapa hal itu, Risodar AH, selaku Ketua Komite SMP 5 Pesawaran ini menyampaikan keluhanya.

"Sebagai Ketua Komite sekolahan ini saya tidak tahu menahu tentang apa pun itu. Baik itu besaran biayanya, jenis material, hingga upah kerjanya,"ujarnya.


"Karena hingga saat ini saya tidak tahu jika ada pembangunan disekolah ini. Ditambah tidak ada pemberitahuan baik Kepsek apalagi dari pihak pemborong mau seperti apa pekerjaan ini. Jadi seakan saya tidak ada fungsi disekolah ini. Papan informasi juga tidak dipasang oleh pemborong", ungkap Risodar.

Senada dengan Ketua Komite sekolah ini, Zainal Bahrus sebagai Kepsek SMP 5 Pesawaran ini menguraikan tentang perehaban yang ada di sekolahnya tersebut.

"Saya waktu itu hanya ditelphon oleh Pak Iwan bahwa ruang kerja saya sudah dipindahkan karena perehaban ruang disekolah dimulai hari ini" Zainal memaparkan kronologi awal perehaban disekolah ini.

"Yang saya herankan ini, kapan saya pernah ketemu dan ngobrol dengan si pemborong ini,  kok tiba-tiba sekolah saya mau ada perehaban ??. Karena pada nyatanya sudah 2 Minggu pengerjaan ini sumpah, saya belum pernah ketemu dengan orang yang bertanggung jawab dengan pekerjaan ini", tegas Zainal

Keduanya pun berharap agar pihak berwenang bisa melakukan monitoring terhadap proyek ini. Hingga berita ini diturunkan, baik kontraktor maupun pihak dinas belum berhasil dimintai komentarnya. (tim) 

Post A Comment: