Bandarlampung (Pikiran Lampunh
)-Istri salah satu pelaku pembunuhan terhadap ketua ormas di Kecamatan Sukabumi Kota Bandarlampung beberapa waktu berdalih suaminya hanya membela diri. 

“Suami saya cuma membela diri,” begitu kalimat yang keluar dari Hidayah (33), istri Angga, tersangka pelaku pembunuhan yang menyebabkan tewasnya Hafitul Rohman, alias Pitul, yang terjadi Jalan Ir. Sutami, Gang Martini, Kelurahan Way Laga, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung, pada Minggu, 3 Juli 2022 lalu. 

Hidayah (35), ibu dari Reyhan, Azzam, dan Azizah ini mengaku, pasca peristiwa tersebut, menimbulkan trauma bagi anaknya. 

“Mereka ketakutan mbak, bahkan kami sampai pindah, karena anak-anak ini ngeliat kejadian ribut - ribut itu,” ujar Ida, panggilan akrab wanita itu didampingi keluarganya, Deni dan Fadilah, kemarin. 

Dikatakan, sejak kejadian itu, ia dan anak-anaknya merasa tidak nyaman. 

“Mereka (anak-anak, red) minta pindah, sekolah mereka juga pindah, suami (Angga, red) juga nyuruh, jadi ya kami pindah,” katanya.

Dan sejak kejadian itu pula, hingga suaminya harus mendekam di penjara, Ida terasa berat menjalani hidup. Ia harus menafkahi ketiga anaknya yang masih kecil-kecil. 

“Anak-anak ini masih kecil-kecil, masih butuh banyak perhatian bapaknya, ya sedih saya mbak, suami saya cuma membela diri,” ucapnya.

“Ya, suami saya, hanya membela diri, kalau nggak, ya dia (Angga, red) yang mati. Kalau saja mereka gak datang ke tempat kami dan bikin ribut, mungkin saya tidak sulit seperti saat ini mbak,” imbuhnya.

Fadilah, adik kandung Angga, menuturkan kejadian bermula saat sore selepas Ashar pada Minggu 3 Juli 2022 lalu. 

“Tiba-tiba acara akikahan bubar dan tamu kocar kacir, padahal tamu belum banyak yang datang, mereka (Pitul cs), masuk ke hajatan dengan ngamuk-ngamuk dan membawa senjata tajam, nyari yang namanya Samsul, padahal sudah dikasih tahu kalau rumah Samsul bukan disini, tapi tetap aja mereka nyari - nyari sampai masuk ke hajatan, piring banyak pecah, kursi kursi juga hancur,” beber Fadilah yang sore itu menggelar akikahan anaknya. 

“Mereka ini (Pitul, cs) tamu tak diundang, dan sebelum ke tempat kami mereka juga melakukan keributan di tempat lain, jadi pada hari itu juga ada tiga titik yang mereka datangi dan bikin onar, malah sampai bakar gudang,” ungkap Fadilah, yang diamini Deni kakaknya. 

Atas kejadian tersebut, pihak keluarga berharap adanya keadilan bagi Angga, suami dan ayah dari tiga orang anak yang masih kecil-kecil. Dan berharap, aparat keamanan bisa bertindak tegas terhadap pelaku aksi premanisme yang meresahkan warga di lingkungan tempat tinggal mereka. 

“Ya kami berharap, ke depan tidak ada lagi aksi premanisme di wilayah tempat tinggal kami yang sangat meresahkan warga, warga pun ketakutan untuk buka mulut. Begitu juga anak-anak kami jadi ketakutan, mereka trauma,” ucapnya. (red)

Post A Comment: