Bandarlampung (Pikiran Lampung)-Dewan Perwakilan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Provinsi Lampung kembali menggelar Ngopi (Ngolah Pikir) ala pemuda dengan membawa tema 'Sudahkah Tahapan Pemilu Dimulai?' di aula sekretariat jalan ZA Pagar Alam nomor 21, Kecamatan Rajabasa Kota Bandarlampung, Jum'at (7/10/22).
Acara yang Digagas Ketua KNPI Provinsi Lampungi Iqbal Ardiansyah ini, menghadirkan 4 pembicara yang berkompeten di bidangnya yaitu akademisi Universitas Lampung (Unila) Dr Budiyono, Nanang Trenggono selaku ketua KPU Provinsi Lampung periode 2014-2019, Komisioner KPU Provinsi Lampung Ali Sidik dan Ketua Bawaslu Provinsi Lampung Iskardo P Panggar.
Komisioner KPU Provinsi Lampung Ali Sidik mengatakan untuk menyambut Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Provinsi Lampung pihaknya telah melaksanakan tahapan-tahapan.
"Untuk menyambut Pemilu tahun 2024 ini kita sekarang sedang dalam tahapan verifikasi administrasi Partai politik" sambutnya.
Ketua KPU 2014-2019 Nanang Trenggono mengatakan hal yang sama, Pilkada serentak nasional akan dilaksanakan pada bulan November 2024 yang akan dimulai tahapan Pilkada yaitu bulan September 2023 mendatang.
"Untuk Pilkada serentak nasional jatuh pada bulan November 2024 tahapan setelah mulai itu selama 14 bulan jadi mulai tahapan Pilkada yaitu bulan September 2023"katanya.
Nanang kemudian menerangkan yang terpenting dalam menghadapi Pemilu dan Pilkada adalah tujuan setelahnya yaitu menghasilkan pemimpin yang baik dan amanah.
"Yang paling penting dari Pemilu dan Pilkada itu adalah menghasilkan pemimpin yang baik yang amanah kerena pemimpin yang baik ini yang akan membangun tanah air kita mulai dari kepala daerah yang akan membangun masyarakat," terangnya.
Nanang Trenggono juga mengingatkan sebelumnya Pemerintah Provinsi Lampung mengatakan menghadapi Pemilu dan Pilkada mendatang inflasi akan terus meningkat.
"Pemerintah Provinsi Lampung mengatakan inflasi akan semakin meningkat, investasi akan menurun, jadi kita jangan habiskan energi kita habis."pesannya.
Menurutnya elektabilitas dan popularitasnya akan baik jika prestasinya baik di mata masyarakat. "Begitu pula orang yang ingin ikut berpartisipasi, tokoh-tokoh jangan punya anggapan salah bahwa kampanye itu bisa dilakukan setiap saat, yang setiap saat itu prestasinya atau hasil karyanya, memang manifestasinya seperti itu jadi dia dikenal dengan banyak orang"ujarnya.
Lalu, Ketua Bawaslu Provinsi Lampung Iskardo P Panggar mengatakan masyarakat sangat diperlukan perannya untuk bersama mengawal atau mengawasi akuntabilitas kepala daerah maupun anggota Dewan Perwakilan Rakyat setelah usai pesta demokrasi.
"Analogi kita dan ini juga PR kita bersama seolah-olah Pemilu selesai di masa pencoblosan, ternyata yang perlu diperhatikan lebih dari itu bagaimana kita, masyarakat mengawal akuntabilitas yang dimiliki baik itu kepala daerah maupun DPR ketika ia menjabat"ujarnya.
Iskardo juga mengingatkan pentingnya peran pemuda karena juga memiliki andil dan tanggung jawab usai pesta demokrasi di 5 tahun kedepannya.
"Kita tidak ingin pemilih Pemilu itu kurang dari 50 persen, untuk itu perlu kemampuan pemuda-pemuda memiliki tanggungjawab besar untuk 5 tahun ke depan".pungkasnya
Lalu, pembawa acara Ngopi ala Pemuda Eka Setiawan menanyakan perspektif hukum apakah itu merupakan wujud tindak pidana atau pencurian data atau partai politik
"Tadi disampaikan oleh ketua Bawaslu Provinsi Lampung bahwa dampak verifikasi dan administrasi partai politik terdapat pencatutan-pencatutan sejumlah nama dan dalam perspektif hukum apakah itu merupakan wujud tindak pidana atau pencurian data atau partai politik itu dapat di diskualifikasi"tanyanya.
Akademisi Unila Dr Budiyono menjawab dengan beberapa contoh dan mengatakan administrasi tidak ditindaklanjuti secara hukum kecuali ada unsur merugikan secara materi.
"Jadi kalo sebatas administrasi ya Bawaslu nya jika hanya proses evaluasi dan verifikasi dan hanya pelanggaran administrasi, tapi jika merugikan secara materil bisa dibuktikan bisa juga melaporkan, tapi saya sinyalir KPU dan Bawaslu yang punya data itu, apakah hanya tahun 2024 tahun 2023 saja, jangan-jangan pemilu tahun kemarin juga terjadi" pungkasnya.
Sementara, Ketua KNPI Provinsi Lampung Iqbal Ardiansyah mengatakan diskusi "Ngopi ala Pemuda Lampung" ini yang
Ketua KNPI Provinsi Lampung Iqbal Ardiansyah yang membuka ruang dialog Ngopi ala Pemuda Lampung yang telah ke empat kalinya digelar mengatakan kegiatan tersebut direncanakan akan menjadi program rutin dan direncanakan digelar 2 kali setiap bulannya.
"Kami mencoba menghidupkan kembali ruang-ruang diskusi agar sama-sama kita mencerdaskan dan menyerap informasi tidak dari satu arah, sehingga kita dapatenyerap informasi itu dengan sempurna dan menjadi tidak mudah untuk di provokatif" sambut Bung Iq sapaan akrabnya.
Bung Iqbal juga mengungkapkan mengapa pada Ngopi ala Pemuda kali ini membawa tema Sudahkah Tahapan Pemilu Dimulai?, menurutnya para pemuda memiliki ke khawatiran di tahun 2024
"Mengapa kita pilih tema Sudahkah Tahapan Pemilu Dimulai?, Karena kami memiliki kekhawatiran di tahun 2024, karena pesta demokrasi itu berbarengan dan kemungkinan akan ada banyak gesekan yang terjadi"ungkapnya.
"Mudah-mudahan dengan tema ini kita bisa saling mencerdaskan dan mendapatkan pencerahan dari para pembicara yang hadir pada malam hari ini, karena memang orang-orang yang berkompeten di bidangnya" pungkasnya. (Tim)
Post A Comment: