Ilustrasi. ist |
Pesawaran (Pikiran Lampung) -Diduga minim pengawasan dan pembinaan dari pimpinan, dua pejabat di Pesawaran nyaris adu jotos. Bahkan peristiwa ini jadi gempar dan perbincangan khalayak ramai.
Peristiwa memalukan nyaris baku hantam itu terjadi antara camat Kedondong dan sekretaris kecamatan Kedondong pada hari jum’ at kemarin. Dan bahkan menjadi trending topik di Group Wathsap Focus Group Discusion (FGD) Pesawaran. Ahad (8/1/2023).
Berbagai komentar yang cukup kritis dilontarkan oleh anggota group, menyayangkan pemimpin kecamatan memberikan contoh kurang baik bagi masyarakat.
Dalam keterangan ini sial R. ”Iya juga kang, mungkin saat ini waktunya pimpinan kita mengambil kesimpulan tegas memisahkan mereka berdua ke tempat yang berbeda , dua duanya biar gak terjadi lagi ke dua kalinya, "harapnya.
Dia menambahkan, kejadian di bulan lalu juga menimpa pihaknya. "Soalnya saya masih ke ingat terakhir masuk kantor kecamatan kedondong antara BLN 10-11 2022, harus bawa minum sendiri kalau kekantor camat, gak nyediain minum di kantornya,” keluhnya.
Sementara itu menurut MS, lain lagi ceritanya.” Mungkin Beberapa faktor penyebab belum berkualitasnya pelayanan publik adalah faktor SDM aparatur, organisasi birokrasi, tata laksana, pola pikir, kinerja organisasi, budaya birokrasi, inovasi birokrasi dan teknologi informasi, perilaku birokrasi, sistem dan strategi pelayanan, kepemimpinan yang transaksional, struktur” Tukasnya.
Begitu juga kata E “Bukannya buat kesan yang bagus sebagai pendatang di kedondong ini, malah kaya gini” Tukasnya.
Seperti diberitakan beberapa media online, seperti media ciber88, Gegara Tak seiring sejalan di dalam kinerja dan tidak pernah dilibatkan didalam segala hal oleh Camat di instasi internal pemerintahan kecamatan, sekretaris kecamatan Kedondong nyaris baku hantam dengan camat, tapi masih beruntung hal tersebut tidak terjadi perkelahian masih bisa diredam Jum’at( 6/1/2023)
Sekretaris kecamatan kedondong Muntazir, S.sos saat diminta klarifikasi kebenaran tentang insiden yang nyaris baku hantam melalui sambungan via telpon seluler di nomor +628127178xxxx menerangkan,
“Bagaimana saya bisa ikut memajukan suatu pemerintahan yang lebih baik dan bisa melayani masyarakat dengan pelayanan maksimal jikalau seorang pemimpin pemerintah kecamatan (camat-red) yang semenjak menjabat camat ditahun 2019 Samapi sekarang tidak pernah mengajak mengikutsertakan saya sebagai sekcam dan tupoksi sebagaimana mestinya didalam semua hal.
Contoh kecil saja seperti saat mengambil suatu keputusan kebijakan, selalu camat yang berperan tanpa kordinasi sama cekcam dan lagi “Rapat” guna membahas suatu kemajuan kecamatan kedondong Kedepan yang lebih baik lagi saja, untuk rapat saja bisa dihitung paling satu tahun cuma 2 kali, apalagi musyawarah untuk mufakat saya tidak pernah diajak sama sekali, tanda tangan pun saya tidak pernah dipinta, terus tupoksi saya sebagai sekcam apa ? emangnya pemerintah kecamatan punya nenek moyangnya” ungkap sekcam.
Guna memastikan kebenaran agar seimbang di suatu pemberitaan pewarta bintang38.id menghubungi camat kedondong Drs, Minak Yaqin MM melalui sambungan telpon dinomor 08217671xxxx , camat membenarkan bahwa dihari Jum’at 6/1/2023 telah terjadi kesalahpahaman di internal kecamatan.
“Ohh itu, iya memang benar,, itu cuma kesalahpahaman saja diinternal kami, tolong ini jangan benar dibesar-besarkan apalagi kamu tulis untuk dimuat dimedia, saya minta tolong bener agar ini jangan diberitakan ya, mintaaaaa toooloonngg bennner, malu saya kalau diberitakan ujar camat kedondong dengan nada memohon.
Semoga hal seperti ini tidak lagi terjadi di kecamatan kedondong, seorang pemimpin menunjukan arogannya masing-masing yang tak patut dicontoh baik di internal kecamatan maupun masyarakat umum. (tim)
Post A Comment: