Tulangbawang (Pikiran Lampung
)- Mirisnya Rumah Suratinah  Warga Kampung Dwi Warga Tunggal Jaya, Kecamatan Banjar Agung, yang jauh dari kelayakan.

Pantauan  tim media Pikiran Lampung, melihat lansung  kondisi Rumah Suratinah yang sangat memprinhatinkan, atap rumah  tersebut sudah pada bocor ,dinding rumah yang dilapisi  papan sudah pada bolong yang menganga, kayu penyangga rumah itu pada lapuk.

Suratinah  (40 Thn ) Isrinya Sutarno,mengatakan pada awak media Rumah ini adalah peninggalan orang tua Saya ,karna saya tidak punya uang ,makanya saya tidak bisa untuk memprbaiki Rumah ini,lg pula suami saya propesi sebagai pencari burung di hutan,kadang dapat kadang tidak dapat.


"Lanjut Suratinah ,saya sangat berharap sekali uluran tangan dari pemerintah,kami orang susah pak, jangankan  bangun rumah ,buat makan aja susah , baru dua bulan ini saya dapat bantuan PKH dan BlT, sebelumnya  saya tidak pernah dapat, kecuali Bantuan Covid 19, sambil menagis terisak isak."

Masih Suratinah ,Namun saya mengucapkan terimakasih sedalam dalamnya kepda  Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial    ( LKS), Bunda  Risma , berkat usulan beliau kami di bantu oleh  Balai Besar   Kementrian Wyata Guna  Bandung, untuk modal usaha dagang ikan ,di pinggir jalan ,Namun saya masih baru belum dapat pelanggan, laku 8 kg dalam satu hari,untung 2 ribu per kg,ya dapat lah  16 Ribu perhari buat makan dan jajan anak pak, tuturnya."

Umi istrinya Basri ( 52 Thn) tetangga Suratinah mengatakan ,kondisi Suratinah tergolong tidak mampu, maka kami berharap supaya pemerintah dapat membantu, ungkapnya."

Umi (40 Thn) tengga Suratinah masih ada hubungan keluarga, sebenarnya saya tidak tega melihat kondisinya, namun  palah daya saya juga tidak kuasa untuk membantu kondsi saya juga seperti ini, semoga  semua pihak bisa ulur tanganya, dan kususnya pada Pemerintah Tulang Bawang, lebih peduli dengan kondisi Rumah Suratinah yang  sudah tidak layak lagi ,tuturnya."

 Di tempat yang berbeda,Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), ,kharisma Bunda Tulang Bawang,Risma mengatakan, secara pribadi saya udah berusaha untuk bantu, Kemaren itu saya bantu upahin gesek  kayu  jadi papan lebih kurang 3 M3 ,pasir satu rit , semen 15 sak sudah jadi batu batako,  lebih kurang 1500 biji, namun dengan kondisi saya yang terbatas, saya juga berusaha untuk cari donator,  sebenarnya proposal sudah kami ajukan kepada pemerintah yang terkait sekitar Bulan September Tahun 2022, namun samapai saat ini belum  terealisasi, ungkapnya. (rudi/Rsdk) 

Post A Comment: