LAMTIM(Pikiran Lampung)- Diduga h
anya menggunakan izin Lingkungan R Sijabat pengusaha asal Pringsewu buka peternakan Babi sekala besar di Desa Purwo Kencono, Lampung Timur. Dan informasinya beroperasi sudah satu bulan terakhir.

Keberadaan kandang babi ini membuat watga sekitar dan yang melintas resah. Pasalnya, selain bau dari kandang mengganggu, limbahnya dari kandang ini kurang dikelola dengan baik. " Ya mas, kandangnya babi ini cukup membuat kami resah, "ujar beberapa warga dan pelintas, Senin(23/1/2022.

Diketahui pembangunan kandang babi tersebut semenjak bulan Juli 2022 kemarin. yang terletak di Desa Purwo Kencono kecamatan Sekampung Udik kabupaten Lampung. 

Edi Marbun menerangkan selaku pekerja pengirim atau pengantar pakan atau di sebut lain anak buah R Si Jabat Pengusaha Peternakan Babi tersebut, usaha peternakan saat ini mencapai dari yang besar hingga kecil sekitar 100 ekor ternak.


Edi juga juga mengatakan bahwa bos pemiliknya warga dari Kabupaten Pringsewu.

Tambah Ed kepada media ini sudah mengantongi  izin dari warga lingkungan dan Desa setempat.

"Bosnya langsung dan temannya yang bernama Boro warga sini yang punya kandang di belakang meminta langsung terhadap lingkungan stelah itu  baru ke kepala desanya,'paparnya, kemarin. 

Di ketahui juga Boro rekan dari R Si Jabat mempunyai lahan pertenakan yang tidak jauh dari lokasi yang di bangun di sini dan sudah cukup lama berternak .

Terkait izin lingkungan di benarkan juga oleh pak warsito selaku kepala dusun kepada media ini bahwa mereka sudah memiliki izin keterkaitan pembangunan kandang ternak babi tersebut di wilayah pemerintah Desa Purwo Kencono.

'Sudah mendapatkan izin Kades nya mas, ya pak kades juga gak berani ngijinan kalo lingkungan gak setuju artinyakan mas,' Ujar Warsito.

Pembangunan Kandang Babi tersebut yang tidak jauh dari jalan utama Desa tersebut dapati komplen dan di soal warga yang melintas di jalan tersebut keterkaitan bauk dan penampakan yang sangat mencolok di mata.

Terlihat juga oleh tim media ini  bahwa pengelolahan limbah tersebut memasuki pesawahan warga dan nampak juga lahan padi tersebut kurang baik dan maksimal.

Yadi selalu pelintas jalan tersebut memberikan tanggapan kritikan, terkait bauk limbah peternakan tersebut, 'alangkah bagus jika pengelolaan limbah bisa di atur dan di kondusifkan, agar bauk paling tidak mengurangi  agar tidak menggangu saat melintas. Tegasnya.(TIM)

Post A Comment: