Jakarta (Pikiran Lampung)-- Warga yang akan mudik ke pulau Sumatera pada saat Hari Raya Idul Fitri 2023 ini akan diberikan pelayanan dan kenyamanan optimal. 

Dimana, PT Hutama Karya (Persero), salah satu pengelola Tol Trans Sumatera, hingga awal Maret ini sudah menyiapkan 25 rest area, yang terdiri dari 21 rest area permanen dan empat temporary. Persiapan ini untuk melayani masyarakat yang akan pulang kampung atau mudik saat Lebaran 2023 ini. 

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan rest area sebagai fasilitas pendukung di seluruh jalan tol yang dikelola telah memenuhi spesifikasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan kriteria yang berlaku di jalan tol. 

“Sekarang rest area sudah dilengkapi area parkir yang luas," katanya. Selain itu di tiap-tiap persinggahan dilengkapi  toilet, musholla, SPBU, SPKLU, minimarket, restoran, bengkel hingga tenant UMKM," kata Koentjoro, Jumat (3/3/ 2023.) seperti dlansir dari laman Tempo.co

Koentjoro juga menambahkan bahwa untuk rest area yang saat ini telah beroperasi di Jalan Tol Trans Sumatera yang dikelola oleh Hutama Karya di antaranya adalah 12 rest area di Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar berada di KM 20 Jalur A&B, KM 33 Jalur A&B, KM 49 Jalur A&B, KM 67 Jalur A & B, KM 87 Jalur A & B, KM 116 Jalur A & B dan sembilan rest area di Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung tepatnya di KM 163 A, KM 172 B, KM 208 A, KM 215 B, KM 234 A, KM 269 B, KM 277 A, KM 306 B, KM 311 A.

Sementara untuk Ruas Pekanbaru – Dumai baru disediakan rest area temporary karena lahan rest area permanen sebelumnya mengalami keterlambatan pembebasan lahan. Menurut Koentjoro, saat ini baru terdapat empat rest area yang berlokasi di KM 45 Jalur A, KM 65 Jalur B, KM 82 Jalur A & B. Di sini fasilitasnya tidak kalah dengan rest area permanen yang meliputi SPBU, tenan UMKM, minimarket, musholla, dan lainnya. 

Selain itu, rest area yang telah dibangun juga didesain dengan konsep kearifan lokal, salah satunya yang berada di Ruas Bakauheni - Terbanggi Besar dan Ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung yang bangunannya terinspirasi dari ikon kota Lampung, Menara Siger Lampung dan Rumah Adat Lampung. 

Konsep ini tidak terlepas dari komitmen untuk mengedepankan dan melestarikan bangunan-bangunan tradisional khas Indonesia.

“Hutama Karya juga telah melakukan koordinasi yang intens dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk menyediakan tenan khusus kerajinan Dekranasda, produk yang dijual merupakan hasil dari pengrajin lokal," kata Koentjoro.(red) 

Post A Comment: