Advertisement
Lampung Tengah (Pikiran Lampung) - Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah Memperingati Hari Ibu ke-96 Tahun 2024 dengan mengusung tema "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045" yang di inisiasi oleh GOW (Gabungan Organisasi Wanita) Kabupaten Lampung Tengah. Bertempat di Gedung Sesat Agung Nuwo Balak Gunung Sugih, Selasa 31 Desember 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Kabupaten Lampung Tengah dr. Ardito Wijaya, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Tengah Drs. Kusuma Riyadi, M.M, Forkopimda Kabupaten Lampung Tengah, Ketua TP PKK Kabupaten Lampung Tengah.
Hj. Mardiana, Ketua 1 TP PKK Kabupaten Lampung Tengah Indria Sudrajat, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Lampung Tengah Armalia, Para Staf Ahli Bupati Kabupaten Lampung Tengah, Para Asisten Kabupaten Lampung Tengah, Para Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Tengah, Para Kepala Bagian Kabupaten Lampung Tengah, seluruh Organisasi Wanita yang ada di Kabupaten Lampung Tengah, serta undangan terkait.
Ketua TP PKK Kabupaten Lampung Tengah Hj. Mardiana dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bangsa Indonesia dibangun tak terlepas dari fondasi perjuangan para perempuan yang tak pernah lekang semangatnya untuk mencapai sebuah kehidupan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa. Salah satu titik penting perjuangan pergerakan perempuan dimasa pra kemerdekaan dan menjadi tongkak bersejarah tersendiri adalah ketika diselenggarakannya kongres perempuan Indonesia pertama pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Momentum bersejarah itu kemudian ditetapkan sebagai Hari Nasional pada tahun 1959 oleh Presiden Soekarno yang dinamakan Hari Ibu.
Peringatan Hari Ibu bagi Bangsa Indonesia, khususnya bagi perempuan Indonesia selalu menjadi momen khusus. Peringatan Hari Ibu bukan saja sebuah peringatan atau ucapan terima kasih atas jasa ibu yang begitu istimewa bagi seluruh masyarakat Indonesia, tetapi lebih dari itu Peringatar Hari Ibu bertujuan mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memberika perhatian akan pentinanva eksitensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. (*)
