Advertisement
Bandar Lampung (Pikiran Lampung)- Tertundanya Pembangunan Gapura Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) beraroma korupsi. Pasalnya, bangunan gapura yang belum bisa digunakan alias belum jadi tetapi sudah menghabiskan anggaran yang diduga tidak wajar.
Tudingan tersebut diungkapan Ketua Jaringan Penggiat Sosial Indonesia (JPSI), Ichwan. Dia menyebutkan ada dugaan upaya penyimpangan anggaran proyek yang mangkrak tersebut sudah terjadi sejak perencanaan, dengan cara menentukan harga perkiraan sendiri yang tidak mencerminkan efesiensi.
Selanjutnya, dalam proses penunjukkan penyedia juga diduga mengandung unsur persekongkolan yang mengakibatkan harga pekerjaan menjadi tinggi.
"Jika dibandingkan dengan hasilnya, patut diduga harga item pekerjaan dibuat mark'up dan memasukan jenis pekerjaan yang bersifat manipulatif ke dalam RAB" tutur Ichwan, Kamis (01/05/2025).
Dipaparkan Ichwan, berdasarkan data di tahun anggaran 2024 sumber pembiayaan APBN Kementerian Agama (Kemenag) melalui satuan kerja UIN RIL, proyek Pembuatan Gapura tersebut dikerjakan oleh kontraktor CV. Shafira Berkah Abadi, dengan nilai kontrak Rp3.752.977.805.
"Hasilnya bisa kita lihat sendiri, dana yang sudah terkontrak dengan penyedia sangat tidak sebanding dengan bentuk fisiknya yang masih berbentuk rangka yang baru dilapisi plesteran" ujarnya.
Menurut informasi, lanjut Ichwan pada tahun anggaran 2025 ini telah disiapkan anggaran yang lebih besar lagi untuk melanjutkan pembuatan gapura senilai Rp 7 milyar dengan nama kegiatan Maksimalisasi Gapura. Sehingga total untuk membuat gapura menghabiskan anggaran kurang lebih Rp 10 milyar.
"Rawan penyimpangan yang mengarah pada upaya dugaan korupsi untuk memperkaya diri pihak terkait yang terlibat alokasi dan realisasi mulai dari perencanaan menetapkan item pekerjaan yang harga tinggi, penunjukan kontraktor hingga serah terima pekerjaan" ujarnya.
Lebih lanjut ia mendesak Kementerian Agama (Kemenag) RI untuk mengevaluasi kinerja pengelola anggaran di UIN RIL khususnya untuk alokasi kegiatan pembangunan sarana dan prasarana serta infrastruktur kampus.
"Kami juga mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) mengusut dugaan korupsi realisasi sejumlah proyek di kampus Islam negeri tersebut" pungkasnya.
Sementara itu, pihak UIN RIL belum ada yang bisa dimintai tanggapannya. Beberapa kali wartawan mencoba meminta konfirmasi pada pihak rektorat belum ada yang mau menjawab. (ichw