lisensi

Senin, 03 Februari 2025, Februari 03, 2025 WIB
Last Updated 2025-02-03T08:17:57Z
Kakanwil Kemenag Propinsi Lampung

Hadir Di Ponpes Walisongo Sukajadi Lampung Tengah, Ini Pesan Puji Raharjo

Advertisement



Lampung Tengah (Pikiran Lampung) - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung, Puji Raharjo mengajak para santri dan masyarakat untuk mengamalkan lima wasiat Al-Maghfurlah KH Maulana Imam Syuhadak dalam kehidupan sehari-hari.  Hal tersebut disampaikan pada Haul Akbar KH Maulana Imam Syuhadak ke-16 dan Manaqib Kubro Syaikh Abdul Qadir Jailani di Pondok Pesantren Walisongo Sukajadi, Kabupaten Lampung Tengah, Ahad (2/2/2025) malam. 


Dalam kesempatan tersebut, Puji Raharjo menegaskan bahwa pesan yang ditinggalkan oleh KH Maulana Imam Syuhadak tetap relevan hingga saat ini, terutama dalam membangun karakter umat yang disiplin dalam beribadah, haus akan ilmu, serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi. 


"Saya mengajak seluruh santri untuk meneladani lima pesan utama yang diwariskan, yakni menjaga shalat maktubah dengan berjamaah di awal waktu, menuntut ilmu sebanyak mungkin tanpa merasa bosan, menggalang persatuan dan kesatuan, menghormati yang lebih tua serta menyayangi generasi muda, serta menjaga sopan santun di mana pun berada," ujarnya.


Menurutnya, apabila lima prinsip ini diamalkan secara konsisten, maka santri akan tumbuh menjadi pribadi yang kokoh dalam keimanan, memiliki wawasan luas, serta mampu berkontribusi positif bagi bangsa dan negara."Saya menekankan pentingnya peran pesantren dalam membangun karakter generasi muda. Keberadaan Pondok Pesantren Walisongo yang terus menjadi pusat pendidikan Islam, mencetak santri yang berakhlak, berwawasan luas, dan siap menghadapi tantangan zaman," tuturnya.    


Ia berharap santri tidak hanya fokus dalam pendalaman ilmu agama, tetapi juga memiliki pemahaman yang luas terhadap berbagai disiplin ilmu lainnya, sehingga mampu menjadi pemimpin masa depan yang moderat, berintegritas, dan berkontribusi bagi masyarakat.   Acara haul ini juga menjadi momentum untuk mendoakan keselamatan bangsa, dengan dihadiri oleh ulama besar dari berbagai daerah. Di antara yang hadir adalah Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah Lirboyo Jawa Timur KH Reza Ahmad Zahid, dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qodiri Jember, Jawa Timur KH Umar Syaifuddin.   


Ribuan jamaah memadati lokasi acara, termasuk para santri, alumni, tokoh agama, serta masyarakat sekitar. Mereka larut dalam kekhusyukan dzikir, manaqib, dan tausiyah yang mengingatkan akan pentingnya spiritualitas dalam kehidupan beragama dan berbangsa.   Pengasuh Pondok Pesantren Walisongo Sukajadi, KH Syaikhul Ulum Syuhadak dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada para ulama, tamu undangan, dan jamaah yang hadir dalam peringatan haul ini.    


"Pondok Pesantren Walisongo Sukajadi terus berkembang dengan berbagai program pendidikan dan pemberdayaan santri," ungkapnya.Saat ini, pesantren telah membuka berbagai jenjang pendidikan yang lebih luas, termasuk program penguatan kitab kuning, pengembangan keterampilan santri, serta integrasi teknologi dalam pembelajaran.    


Menurutnya, pesantren harus mampu menjawab tantangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi dan akhlakul karimah. "Saya berharap agar para santri tetap berpegang teguh pada ajaran para ulama serta terus mengamalkan ilmu yang didapat sebagai bekal untuk berkiprah di masyarakat," katanya.   


Acara haul ini ditutup dengan doa bersama untuk KH Maulana Imam Syuhadak serta para ulama yang telah berjasa dalam menyebarkan ilmu dan membimbing umat.    Suasana haru dan khidmat begitu terasa, mengingat betapa besarnya jasa para ulama dalam membangun peradaban Islam yang berlandaskan ilmu dan akhlak. Haul ini tidak hanya menjadi ajang mengenang, tetapi juga momentum untuk terus menghidupkan warisan keilmuan dan nilai-nilai yang telah mereka tinggalkan bagi umat.(*)