lisensi

Rabu, 30 April 2025, April 30, 2025 WIB
Last Updated 2025-04-30T09:47:35Z
Aksi Damai Usai Banjir 30/04/2025Bandar LampungBanjir di Bandar Lampung

Aksi Damai Masyarakat Bandar Lampung Usai Banjir, Seruan Aspirasi dan Dukungan untuk Pemerintah

Advertisement


Bandar Lampung (Pikiran Lampung)–
Gelombang aksi damai masyarakat pasca-banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Bandar Lampung terus menggema. Aksi ini diawali oleh sekelompok pemuda yang menyuarakan dampak banjir bandang yang menurut mereka telah merenggut korban jiwa dan menimbulkan kerugian besar bagi warga.


Aksi kemudian meluas, melibatkan berbagai elemen masyarakat. Dari tingkat kelurahan hingga ke Kantor Wali Kota, masyarakat menyampaikan aspirasi mereka secara terbuka. Di Kelurahan Pesawahan, puluhan warga yang didominasi ibu rumah tangga menggelar aksi damai di depan kantor kelurahan sambil membentangkan spanduk yang bertuliskan:


"Kami masyarakat korban banjir Kelurahan Pesawahan mendesak aparat kepolisian untuk mengusut dan menangkap dalang unjuk rasa anarkis di kantor Pemda Kota Bandar Lampung yang menjual kami sebagai korban," ujarnya.


Sementara itu, sejumlah pemuda yang sejak awal menggelar aksi di depan Kantor Pemerintah Kota tampak melakukan aksi simbolik dengan mulut ditutup lakban hitam. Beberapa di antaranya juga membawa kotak amal bertuliskan "Peduli Korban Banjir". Meski sempat mendapat penolakan dari sejumlah warga, mereka tetap bertahan menyuarakan keprihatinan atas bencana yang terjadi.


Di waktu yang sama, massa lain yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Bandar Lampung juga turut menyampaikan aspirasinya. Dalam orasinya, koordinator lapangan Yunus menyampaikan rasa terima kasih kepada aparat kepolisian dan pemerintah kota atas upaya maksimal yang telah dilakukan.


"Hari ini kami hadir bukan untuk membuat kegaduhan, tapi menyampaikan apresiasi dan dukungan. Pemerintah kota, khususnya Wali Kota dan jajaran dinas teknis seperti Dinas PU, BPBD, hingga Damkar telah bekerja siang malam memperbaiki saluran air, menormalisasi sungai, dan merespons cepat kejadian banjir," ujar Yunus.


Ia juga menekankan bahwa masyarakat Bandar Lampung tidak boleh terpecah oleh provokasi oknum-oknum yang menyampaikan kritik dengan cara kasar dan tidak beretika.


"Menyampaikan aspirasi di muka umum memang dijamin undang-undang. Namun, hendaknya dilakukan dengan cara yang santun dan membangun. Kritik yang kasar justru mencoreng semangat mahasiswa dan masyarakat sebagai agen perubahan," tambahnya.


Yunus menegaskan, aksi damai yang digelar hari itu juga merupakan bentuk dukungan moral dan ucapan terima kasih kepada Wali Kota Bandar Lampung, yang menurutnya telah menunjukkan kepedulian tinggi terhadap masyarakat terdampak banjir.


"Kami berharap pemerintah terus menjaga semangat pelayanan yang maksimal. Banjir adalah masalah bersama, dan solusinya juga harus kita tangani bersama. Mari jaga kota ini, rawat lingkungan kita, dan jangan biarkan Bandar Lampung tercoreng oleh ulah segelintir pihak yang tak bertanggung jawab," pungkas Yunus.