lisensi

Selasa, 13 Mei 2025, Mei 13, 2025 WIB
Last Updated 2025-05-14T09:47:55Z
Gubernur Mirzakepala BPKAD Marindo kurniawanrealisasi APBD Lampung

Catat Lompatan Tertinggi Dalam Realisasi APBD, Pemprov Lampung Tuai Pujian Warga

Advertisement


 Bandarlampung (Pikiran Lampung)- Realisasi APBD Provinsi Lampung yang menembus rata-rata nasional langsung menuai tanggapan positif dari warga Bumi Ruwa Jurai.

Salah satunya datang dari Aliansi Tunas Lampung. Ketua Harian Aliasi Tunas Lampung, Yusantri menilai saat ini pengelolaan keuangan Provinsi Lampung dengan komando langsung Gubernur Rahmat Mirzani Djuasal berada di jalur yang benar untuk maju.



 “Ya kami kira pengelolaan keungan Lampung dengan komando Gubernur Mirza bersama kepala BPKAD Marindo Kurniawan saat ini sudah di jalur yang tepat. Terutama bila dikaitkan dengan program Pak Gubernur Mirza untuk memajukan serta mensyahterakan rakyat Lampung,”ujar Yusantri, Selasa (13/5/2025).



Oleh karenanya kata Yusantri, program Gubernur Mirza melalui BPKAD yang berkaitan dengan keuangan harus terus didukung oleh seluruh elemen masyarakat Lampung.

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Lampung mencatat lonjakan signifikan dalam realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Berdasarkan data per 10 Mei 2025, realisasi pendapatan daerah mencapai 30,23%, sementara belanja daerah menembus 24,62%.

 

Angka ini melampaui rata-rata nasional dan menjadi capaian tertinggi Pemprov Lampung dalam lima tahun terakhir.

 

Padahal, hanya beberapa hari sebelumnya, data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) per 7 Mei 2025 sempat menyebut Lampung sebagai provinsi dengan realisasi pendapatan terendah kedua secara nasional. Namun dengan percepatan fiskal yang luar biasa pada Maret–April 2025, realisasi pendapatan meningkat lebih dari 21 poin persentase dan belanja naik hampir 19 poin.

 

Dr. Saring Suhendro, S.E., M.Si., Ak., CA., Akademisi dan Peneliti Keuangan Publik Universitas Lampung sekaligus Pengurus ISEI Lampung, menyatakan bahwa capaian ini adalah hasil dari fiscal shock response yang tepat.

 

“Apa yang dilakukan Pemprov Lampung menunjukkan kapasitas fiskal yang tanggap terhadap dinamika nasional. Ini bukan hanya eksekusi cepat, tetapi juga keberanian berbenah secara sistematis,” ujar Dr. Saring, Senin (12/05/2025).

 


Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, merespons kritikan pusat bukan dengan pembelaan, melainkan dengan tiga langkah strategis:


Menyelaraskan penatausahaan kas dengan progres pembangunan nyata,

Mengintegrasikan Dana BOS dan BLUD dalam sistem pelaporan,

 

Memastikan efisiensi perputaran kas untuk langsung memberi dampak ke masyarakat.

 

Langkah ini selaras dengan arahan Mendagri Tito Karnavian bahwa belanja pemerintah harus menjadi penggerak ekonomi. Lampung menjawab tantangan itu dengan kerja nyata.

 

“Pemerintah yang kuat bukan yang sempurna sejak awal, tapi yang cepat belajar dan memperbaiki,” tambah Dr. Saring, menilai strategi fiskal Lampung sebagai bentuk fiscal leadership yang solutif dan berbasis data.

 

Dengan keberhasilan ini, Lampung tidak lagi berada di posisi tertinggal. Justru kini menjadi rujukan nasional dalam percepatan belanja anggaran dan tata kelola fiskal adaptif.(susi)