Advertisement
Metro (Pikiran Lampung)- Dugaan korupsi anggaran terus bermunculan dari seantero Provinsi Lampung. Kali ini datang dari kota Metro, yang terkenal dengan kawasan pendidikan.
Dimana, realisasi anggaran pada kegiatan belanja bahan
makan dan minum pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Ahmad Yani (RSUDAY) Kota
Metro , sebesar Rp. 4.000.934.817,- terindikasi adanya pembengkakan anggaran
yang tidak wajar (mark-up) yang diduga dilakukan Oknum Direktur untuk
kepentingan pribadi.
Dugaan mark-up belanja makan-minum pasien tersebut
dilakukan pihak RSUDAY Kota Metro pada periode bulan februari 2024 sampai
dengan desember tahun anggaran 2024.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu, Ketua Koalisi Gerakan
Rakyat Menggugat (Geram) Andri Arifin. Andri yang merupakan aktivis pegiat
pemantau Kebijakan dan Anggaran di provinsi Lampung, kemarin, seperti dikutif
dari Harian Duta.
Kata Andri, hasil investigasi oknum Direktur RSUDAY kota
Metro (FA-inisial) didukung kroninya, diduga dengan sengaja memanipulasi atau
membesarkan mata anggaran untuk meraup keuntungan pribadi.
Hasil temuan Tim Kami di Lapangan, sambung Narasumber,
telah mengumpulkan bahan keterangan (pulbaket), khususnya pada realisasi
anggaran kegiatan belanja bahan makan-minum pasien Rp 4 Milyar tersebut memang
sangat rawan dan banyak celah untuk disalahgunakan guna kepentingan pribadi
(korupsi).
Sumber mengatakan, miliaran anggaran tersebut diduga
terjadi penggelembungan (Mark up) anggaran yang melebihi Standar Biaya Masukan
(SBM) 2024 sehingga ditaksir nilai kebocoranya lebih dari Rp 1 miliar per
tahun.
Untuk itu, Andri meminta kepada para pemangku keadilan
dalam hal ini Aparat Penegak Hukum (APH) dapat segera memeriksa kembali
informasi dugaan mark-up tersebut dengan jelas dan teliti juga transparan,
karena nilai kebocorannya ditaksir mencapai Rp1 Milyar hanya dengan 1 item
kegiatan saja.
“Kejaksaan dan Badan Pemeriksa Keuangan harus segera turun
tangan pada dugaan penyimpangan anggaran BLUD tahun 2024 di RSUD Ahmad Yani
ini, Sebab nilai kebocoran anggaran ini tidak main-main, yaitu mencapai lebih
dari Rp 1 miliar per tahun,” ungkap beberapa sumber belum lama ini.
Lebih lanjut sumber menjelaskan, dengan jumlah pasien
rawat inap sebanyak 30.988 orang dengan Jumlah hari Rawat inap rata-rata 3-5
hari, realisasi belanja bahan makan pasien RSUDAY Metro tahun 2024 seharusnya
hanya menghabiskan dana sekitar Rp 2.974.848.000 per tahun.
Hal tersebut diketahui berdasarkan Peraturan Kementrian
Keuangan tentang Standar biaya masukan tahun 2024, yang menetapkan satuan biaya
bahan makanan untuk pasien per hari sebesar Rp 32.000 per orang.
Atas informasi diatas , dinantikan penjelasan dari pihak
RSUDAY Kota Metro. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani
FA belum memberikan keterangan meskipun dikonfirmasi melalui Whatsapp-nya,
belum dibalas meski diberikan ruang hak jawab. (red)