lisensi

Rabu, 14 Mei 2025, Mei 14, 2025 WIB
Last Updated 2025-05-14T09:05:41Z
HukumMetro

Mapas, Anggaran Makan Minum Pasien RSUD Ahmad Yani Kota Metro Terindikasi Bermasalah

Advertisement

 


Metro (Pikiran Lampung)- Dugaan korupsi anggaran terus bermunculan dari seantero Provinsi Lampung. Kali ini datang dari kota Metro, yang terkenal dengan kawasan pendidikan.

Dimana, realisasi anggaran pada kegiatan belanja bahan makan dan minum pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Ahmad Yani (RSUDAY) Kota Metro , sebesar Rp. 4.000.934.817,- terindikasi adanya pembengkakan anggaran yang tidak wajar (mark-up) yang diduga dilakukan Oknum Direktur untuk kepentingan pribadi.

 

Dugaan mark-up belanja makan-minum pasien tersebut dilakukan pihak RSUDAY Kota Metro pada periode bulan februari 2024 sampai dengan desember tahun anggaran 2024.

 

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu, Ketua Koalisi Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Andri Arifin. Andri yang merupakan aktivis pegiat pemantau Kebijakan dan Anggaran di provinsi Lampung, kemarin, seperti dikutif dari Harian Duta.

 

Kata Andri, hasil investigasi oknum Direktur RSUDAY kota Metro (FA-inisial) didukung kroninya, diduga dengan sengaja memanipulasi atau membesarkan mata anggaran untuk meraup keuntungan pribadi.

 


Hasil temuan Tim Kami di Lapangan, sambung Narasumber, telah mengumpulkan bahan keterangan (pulbaket), khususnya pada realisasi anggaran kegiatan belanja bahan makan-minum pasien Rp 4 Milyar tersebut memang sangat rawan dan banyak celah untuk disalahgunakan guna kepentingan pribadi (korupsi).

 

Sumber mengatakan, miliaran anggaran tersebut diduga terjadi penggelembungan (Mark up) anggaran yang melebihi Standar Biaya Masukan (SBM) 2024 sehingga ditaksir nilai kebocoranya lebih dari Rp 1 miliar per tahun.

 

Untuk itu, Andri meminta kepada para pemangku keadilan dalam hal ini Aparat Penegak Hukum (APH) dapat segera memeriksa kembali informasi dugaan mark-up tersebut dengan jelas dan teliti juga transparan, karena nilai kebocorannya ditaksir mencapai Rp1 Milyar hanya dengan 1 item kegiatan saja.

 

“Kejaksaan dan Badan Pemeriksa Keuangan harus segera turun tangan pada dugaan penyimpangan anggaran BLUD tahun 2024 di RSUD Ahmad Yani ini, Sebab nilai kebocoran anggaran ini tidak main-main, yaitu mencapai lebih dari Rp 1 miliar per tahun,” ungkap beberapa sumber belum lama ini.

 

Lebih lanjut sumber menjelaskan, dengan jumlah pasien rawat inap sebanyak 30.988 orang dengan Jumlah hari Rawat inap rata-rata 3-5 hari, realisasi belanja bahan makan pasien RSUDAY Metro tahun 2024 seharusnya hanya menghabiskan dana sekitar Rp 2.974.848.000 per tahun.

 

Hal tersebut diketahui berdasarkan Peraturan Kementrian Keuangan tentang Standar biaya masukan tahun 2024, yang menetapkan satuan biaya bahan makanan untuk pasien per hari sebesar Rp 32.000 per orang.

 

Atas informasi diatas , dinantikan penjelasan dari pihak RSUDAY Kota Metro. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani FA belum memberikan keterangan meskipun dikonfirmasi melalui Whatsapp-nya, belum dibalas meski diberikan ruang hak jawab. (red)