Advertisement
Bandar Lampung (Pikiran Lampung) - Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Global Surya menggelar Unjuk Kerja P5 dengan tema "Kearifan Lokal dan subtema "Melestarikan Adat dan Budaya Lampung", Ruang Pertemuan dan Basement SMA Islam Global Surya, Rabu (14/05/2025).
Kepala SMA Islam Global Surya, Drs. Banjir Sihite,M.Pd memgungkapkan bahwa latar belakang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu ciri khas dari Kurikulum Merdeka. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.
Proporsi penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 30 persen beban belajar pertahun. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
Tahun pelajaran 2024/2025 terdapat satuan pendidikan yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada kelas X (Fase E) sebagaimana yang termuat dalam Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI No.36/M/2022 tentang pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran," ungkapnya.
Ia menjelaskan, Projek Penguatan Pelajar Pancasila di SMA Islam Global Surya ini dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila yang disesen berdasarkan standar kompetensi Inlusan. Pelaksanaan PS dilakukan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan dan waktu pelaksanaan. Tema yang diusung kali ini adalah Kesrifan Lokal dengan Sub Tema Melestarikan Warisan Adat dan Budaya Lampung.
"Secara umum, kegiatan P5 ini berorientasi kearah penguatan dan diseminasi peran SMA Islam Global Surya dalam upaya penguatan karakter peserta didik sesuai dengan tiga dimensi profil pelajur pancasila diam kerangka besar pembangunan SDM berkualitas dan berarakter, " jelasnya.
Banjir Sihite juga memaparkan tujuan dari kegiatan.
"Tujuan kegiatan antara lain Implementasi kurikulum merdeka tentang Projek Pengaustan Profil Pelajar Pancasila di SMA Isiam Global Surya; Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap pengetahuan kebudayaan lokal; Menggali bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah Lampung; Melestarikan bentuk kearifan lokal; Peserta didik tidak hanya mengetahui isu keanfan lokal secara teori saja, tetapi juga mengkritisi fungsi kearifan lokal tersebut kaitannya dengan musalah sumber daya alam atau member daya lokal yang terjadi saat ini.
Perencanaan merupakan langkah awal dalam menyelenggarakan kegiatan salah satunya implementasi projek penguatan profil pelajar pancasila dengan tema kearifan lokal tahun 2025. Kerja sama yang baik dari semua pihak dalam implememasi kegiatan ini merupakan kunci utama suatu keberhasilan. Semoga dengan adanya kegiatan ini menjadi ikhtiar dalam memajukan SMA Islam Global Surya dan dapat memberikan manfaat yang nyata," tutupnya.
Sementara, Guru Kelas X SMA Global Surya, Meliana, S.Pd sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.
"Saya sangat mengapresiasi unjuk kerja yang telah ditampilkan oleh siswa-siswi kelas 10 dalam rangka Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema 'Kearifan Lokal' khususnya pada subtema Melestarikan warisanAdat dan Budaya Lampung," ujarnya.
Ia mengungkapjkan, penampilan tari daerah yang ditampilkan mencerminkan semangat dan kebanggaan terhadap warisan budaya Lampung. Gerakan yang penuh semangat dan kostum yang dikenakan menunjukkan bahwa siswa-siswi telah mempersiapkan diri dengan serius dan memahami makna di balik setiap elemen tarian tersebut.
"Demikian juga dengan nyanyian daerah yang dibawakan, terdengar penuh penghayatan dan menjadi pengingat akan indahnya lagu-lagu tradisional Lampung yang sarat makna dan nilai sejarah. Hal ini tentu menjadi langkah kecil namun berarti dalam menjaga agar budaya lisan kita tetap hidup di tengah arus modernisasi," ungkapnya.
Meliana melanjutkan, presentasi yang disampaikan oleh para siswa juga menunjukkan pemahaman yang baik mengenai nilai-nilai budaya Lampung, mulai dari pakaian adat, tradisi, hingga filosofi kehidupan masyarakat Lampung yang penuh kearifan. Saya melihat adanya keberanian, kerja sama tim, dan rasa ingin tahu yang tinggi dari para peserta dalam menjelajahi dan menyampaikan kekayaan budaya daerahnya.
"Kegiatan ini bukan hanya sekadar ajang menampilkan hasil belajar, tetapi juga menjadi bukti bahwa generasi muda mampu menjadi agen pelestari budaya. Semoga kegiatan seperti ini terus dikembangkan dan menjadi bagian dari proses pendidikan yang menyenangkan dan bermakna," pungkasnya. (red)