Advertisement
Lampung (Pikiran Lampung) - Pembangunan Tugu di Jalan Terusan Ryacudu tepatnya di jalur dua dekat Institut Teknologi Sumatera (Itera) mangkrak dan dikeluhkan para pengendara yang melintas di jalan tersebut
Menurut informasi yang diterima Media Harian Pikiran Lampung, Tugu tersebut dibuat pada tahun 2024 oleh CV Karya Pakarannmu dengan nilai Rp4. 392 .960. 000 rupiah, namun proyek pengerjaan Tugu tersebut terlihat banyak kejanggalan dan diduga mark up harga yang cukup tinggi, serta tudak ada papan informasi pengerjaan.
"Mark up dalam artian mulai dari perencanaan, kemudian harga bahan baku tinggi, proses tender penunjukan dengan metode lelang, jadi sebenarnya tender pengerjaan sudah ditetapkan namun metodenya lelang, belum lagi sistem pengawasan pengerjaan lemah, dan menurut info yang saya terima jadwal pengerjaan terlambat atau waktu sudah lewat kontrak," jelas sumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya, pada Media Harian Pikiran Lampung, Sabtu (10/05/2025).
Sementara, para pengendara yang melintas mengaku sangat terganggu dengan dibangunnya Tugu tersebut. Hal tersebut diungkapkan Maya (43) warga Perum Pemda Way Huwi.
" Saya setiap hari bisa dua, tiga kali lewat Tugu dekat Itera, saya kok menilai gak ada guna dibangun Tugu disitu, malah bikin sempit jalan, kayak yang pemborosan gitu, gak layak aja lah dibangun, mana gak ada tulisan atau apa, jadi aneh aja gitu," kata ibu rumah tangga tersebut.
Hal senada diungkapkan Echi (44) warga Gedung Harapan.
"Saya kadang bertanya-tanya apa maksud dibangunnya Tugu ini, kalau sebagai petunjuk atau icon kok tidak ada bacaan apa-apa, jadi sebenarnya fungsinya apa? bikin jalan nambah sempit, belum lagi mobil besar seperti truk atau bus kalau lewat pinggir itu gak bisa karena tugunya sebelah pinggir pendek ya.
Saya berharap kepada pemerintah setempat tolonglah jangan membangun sesuatu yang malah jadi mubazir, katanya efiensi anggaran tapi kok malah jadi boros menghambur hamburkan anggaran yang ada, alangkah baiknya uangnya dipakai untuk hal-hal yang benar-benar perlu seperti membangun jalan-jalan rusak dan lain lain, maaf ya Bapak Ibu saya sekedar saran, semoga didengar," pungkas salah satu karyawan swasta di Bandar Lampung tersebut. (red)