Advertisement
Bandarlampung (Pikiran Lampung)- Ekonomi di daerah perdesaan saat inijadi fokus utama Oeh Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal untuk dikembangkan.
Yang tentu saja tujuannya, untuk memajukan ekonomi di desa
dan mengurangi angka kemiskinan.
Salah satunya, yakni dengan program gerakan UMKM turun ke
desa yang digagas oleh Ketua Dekranasda Lampung Purnama Wulan Sari Mirza, atau
yang akrab disapa Batin Wulan Mirza.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda)
Provinsi Lampung Purnama Wulan Sari Mirza mengatakan bahwa adanya Gerakan Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) turun ke desa menjadi salah satu langkah mendorong
UMKM di daerah agar bisa naik kelas.
"Untuk mendukung usaha mikro kecil menengah di daerah
agar terus berdaya saing, maka berbagai langkah sudah dan akan dilakukan. Salah
satu program yang dilakukan melalui Gerakan UMKM turun ke desa," ujar
Batin Wulan Mirza di Bandarlampung, Jumat (13/6/2025).
Ia mengatakan, selain untuk mendorong agar UMKM di desa
naik kelas, program tersebut juga merupakan langkah untuk memacu makin
bergeliatnya perekonomian di desa.
"Kami semua sangat mendukung rekan-rekan UMKM di
kabupaten hingga desa, ini dilakukan selaras dengan salah satu program Gubernur
dan Wakil Gubernur Lampung yang fokus membangun daerah dari desa. Sehingga yang
naik kelas tidak hanya UMKM yang ada di kota, tapi yang di desa pun memiliki
kesempatan yang sama," katanya.
Oleh karena itu, sejalan dengan Gerakan UMKM turun ke
desa, pemerintah daerah akan melaksanakan pelatihan serta pembinaan kepada
pelaku UMKM desa.
"Jadi di desa nanti masyarakat yang menjadi pelaku
UMKM akan diberi pelatihan dan pembinaan seperti untuk pengemasan produk,
peningkatan kapasitas produksi, pengembangan produk hingga cara promosi,"
ucap dia.
Ia pun memastikan UMKM desa yang naik kelas menjadi pelaku
usaha menengah dapat mendukung kinerja pertumbuhan perekonomian di daerah.
Sebelumnya diketahui di Provinsi Lampung pada 2024
memiliki 273.457 unit UMKM yang terdiri dari usaha mikro 263.778 unit, usaha
kecil 9.303 unit, serta usaha menengah 376 unit.
Ribuan UMKM itu telah berperan aktif menjaga perekonomian
daerah tetap hidup bahkan selama pandemi COVID-19 UMKM berperan penting dalam
berjalannya ekonomi di Provinsi Lampung.
- Dewan Kerajinan
Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung menyatakan pelaksanaan kurasi
produk kerajinan dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah dapat
memperkuat kualitas produk agar memiliki daya saing.
"Sebenarnya di provinsi sudah melakukan kurasi untuk
produk-produk dari perajin ataupun UMKM di Lampung secara rutin," ujar
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung Purnama
Wulan Sari Mirza di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan proses kurasi produk kerajinan milik perajin
dan UMKM tersebut pun akan dilakukan hingga tingkat desa, agar dapat semakin
memperkuat kualitas produk di daerah.
"Jadi bentuknya berjenjang kalau di desa kurasi nanti
akan dilakukan oleh Dekranasda kabupaten, kemudian baru di kurasi kembali oleh
Dekranasda Provinsi Lampung. Dengan kurasi tentunya produknya berkualitas baik
sehingga produk bisa berdaya saing," katanya.
Selain melakukan kurasi terhadap produk, Dekranasda
Provinsi Lampung juga memfasilitasi pemasaran produk dan juga memberikan
pelayanan sertifikasi halal gratis bagi produk perajin ataupun UMKM di daerah.
"Kami juga mendukung dan memberikan pelayanan
sertifikat halal gratis yang dibantu oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Lampung, dan sudah terdata juga UMKM dan perajin yang produknya sudah
mendapatkan fasilitas sertifikasi halal gratis ini," ucap dia.
Ia berharap dengan adanya fasilitas yang diberikan oleh
pemerintah daerah makin banyak masyarakat yang berwirausaha dan semakin banyak
juga produk UMKM serta perajin yang berkualitas baik.
Sebelumnya, selain oleh pemerintah daerah, usaha untuk
meningkatkan kualitas UMKM dan wirausaha telah dilakukan pemerintah pusat
dengan adanya beberapa proyek prioritas seperti inkubasi, pendampingan
wirausaha inklusif dan berkelanjutan, penataan kartu usaha, serta peningkatan
kapasitas dan daya saing UMKM.
Selain itu, Kementerian UMKM bekerja sama dengan
Kementerian Ketenagakerjaan pun mengembangkan kewirausahaan di Indonesia. Kerja
sama itu mencakup berbagai program pelatihan dan pengembangan kapasitas
wirausaha sebagai salah satu upaya mencapai target rasio kewirausahaan 3,60
persen pada 2029.(ant/Yola)