lisensi

Jumat, 13 Juni 2025, Juni 13, 2025 WIB
Last Updated 2025-06-14T02:57:33Z
Batin Wulan MirzaDekranasda LampungEkonomiUMKM & PariwisataUMKM Lampung

Batin Wulan Mirza Majukan Ekonomi Lampung Melalui Gerakan UMKM Turun Ke Desa

Advertisement

 


Bandarlampung (Pikiran Lampung)- Ekonomi di daerah perdesaan saat inijadi fokus utama Oeh Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal untuk dikembangkan.

Yang tentu saja tujuannya, untuk memajukan ekonomi di desa dan mengurangi angka kemiskinan.

Salah satunya, yakni dengan program gerakan UMKM turun ke desa yang digagas oleh Ketua Dekranasda Lampung Purnama Wulan Sari Mirza, atau yang akrab disapa Batin Wulan Mirza.


Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung Purnama Wulan Sari Mirza mengatakan bahwa adanya Gerakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) turun ke desa menjadi salah satu langkah mendorong UMKM di daerah agar bisa naik kelas.

 

"Untuk mendukung usaha mikro kecil menengah di daerah agar terus berdaya saing, maka berbagai langkah sudah dan akan dilakukan. Salah satu program yang dilakukan melalui Gerakan UMKM turun ke desa," ujar Batin Wulan Mirza di Bandarlampung, Jumat (13/6/2025).

 

Ia mengatakan, selain untuk mendorong agar UMKM di desa naik kelas, program tersebut juga merupakan langkah untuk memacu makin bergeliatnya perekonomian di desa.

 

"Kami semua sangat mendukung rekan-rekan UMKM di kabupaten hingga desa, ini dilakukan selaras dengan salah satu program Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung yang fokus membangun daerah dari desa. Sehingga yang naik kelas tidak hanya UMKM yang ada di kota, tapi yang di desa pun memiliki kesempatan yang sama," katanya.

 

Oleh karena itu, sejalan dengan Gerakan UMKM turun ke desa, pemerintah daerah akan melaksanakan pelatihan serta pembinaan kepada pelaku UMKM desa.

 

"Jadi di desa nanti masyarakat yang menjadi pelaku UMKM akan diberi pelatihan dan pembinaan seperti untuk pengemasan produk, peningkatan kapasitas produksi, pengembangan produk hingga cara promosi," ucap dia.

 

 

Ia pun memastikan UMKM desa yang naik kelas menjadi pelaku usaha menengah dapat mendukung kinerja pertumbuhan perekonomian di daerah.

 

Sebelumnya diketahui di Provinsi Lampung pada 2024 memiliki 273.457 unit UMKM yang terdiri dari usaha mikro 263.778 unit, usaha kecil 9.303 unit, serta usaha menengah 376 unit.

 

Ribuan UMKM itu telah berperan aktif menjaga perekonomian daerah tetap hidup bahkan selama pandemi COVID-19 UMKM berperan penting dalam berjalannya ekonomi di Provinsi Lampung.

 

 

 

 

 - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung menyatakan pelaksanaan kurasi produk kerajinan dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah dapat memperkuat kualitas produk agar memiliki daya saing.

 

"Sebenarnya di provinsi sudah melakukan kurasi untuk produk-produk dari perajin ataupun UMKM di Lampung secara rutin," ujar Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung Purnama Wulan Sari Mirza di Bandarlampung, Jumat.

 

Ia mengatakan proses kurasi produk kerajinan milik perajin dan UMKM tersebut pun akan dilakukan hingga tingkat desa, agar dapat semakin memperkuat kualitas produk di daerah.

 

"Jadi bentuknya berjenjang kalau di desa kurasi nanti akan dilakukan oleh Dekranasda kabupaten, kemudian baru di kurasi kembali oleh Dekranasda Provinsi Lampung. Dengan kurasi tentunya produknya berkualitas baik sehingga produk bisa berdaya saing," katanya.

 

Selain melakukan kurasi terhadap produk, Dekranasda Provinsi Lampung juga memfasilitasi pemasaran produk dan juga memberikan pelayanan sertifikasi halal gratis bagi produk perajin ataupun UMKM di daerah.

 

"Kami juga mendukung dan memberikan pelayanan sertifikat halal gratis yang dibantu oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, dan sudah terdata juga UMKM dan perajin yang produknya sudah mendapatkan fasilitas sertifikasi halal gratis ini," ucap dia.

 

 

Ia berharap dengan adanya fasilitas yang diberikan oleh pemerintah daerah makin banyak masyarakat yang berwirausaha dan semakin banyak juga produk UMKM serta perajin yang berkualitas baik.

 

Sebelumnya, selain oleh pemerintah daerah, usaha untuk meningkatkan kualitas UMKM dan wirausaha telah dilakukan pemerintah pusat dengan adanya beberapa proyek prioritas seperti inkubasi, pendampingan wirausaha inklusif dan berkelanjutan, penataan kartu usaha, serta peningkatan kapasitas dan daya saing UMKM.

 

Selain itu, Kementerian UMKM bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan pun mengembangkan kewirausahaan di Indonesia. Kerja sama itu mencakup berbagai program pelatihan dan pengembangan kapasitas wirausaha sebagai salah satu upaya mencapai target rasio kewirausahaan 3,60 persen pada 2029.(ant/Yola)