Advertisement
Metro (Pikiran Lampung) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Metro menindaklanjuti laporan masyarakat terkait padamnya Penerangan Jalan Umum (PJU) dibeberapa titik lokasi yang ada diwilayah Bumi Sai Wawai.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Metro, Helmy Zain mengatakan bahwa perbaikan PJU menjadi prioritas utama instansinya. Hal ini mengingat fungsi dari penerangan jalan bagi keamanan dan kenyamanan masyarakat di malam hari.
“Dari Januari hingga Mei, kami sudah menangani 586 titik lampu mati. Ini artinya rata-rata lebih dari 100 titik per bulan berhasil kami perbaiki. Setiap hari ada saja laporan masyarakat yang kami terima, namun dengan segala keterbatasan yang ada belum sepenuhnya mampu kami tangani,” ujarnya pada Rabu (11/6/2025).
Berdasarkan data resmi Dishub, dari total 5.012 titik lampu penerangan jalan umum dan jembatan di Kota Metro, sekitar 612 di antaranya sempat mengalami kerusakan. Perbaikan telah dilakukan terhadap mayoritas titik tersebut dan kini tersisa sekitar 35 titik yang masih dalam proses penanganan teknis.
Helmy mengungkapkan bahwa penyebab matinya lampu jalan sangat beragam. Selain faktor usia komponen, kerusakan juga sering disebabkan oleh MCB yang aus, timer yang terganggu karena dirubung semut, hingga sambaran petir yang merusak seluruh jaringan.
“Contohnya di Jalan Walet, Metro Utara, ada beberapa titik yang mati karena disambar petir. Penanganannya cukup memakan waktu karena harus memasang ulang jaringan listrik dan mengganti perangkat lampu. Situasi seperti ini tentu butuh waktu dan tenaga lebih banyak,” imbuhnya.
Kendala teknis juga muncul dari keterbatasan sarana. Hingga kini, Dishub Metro hanya memiliki satu unit mobil crane yang kerap mengalami kerusakan, khususnya pada sistem hidrolik. Hal ini berdampak langsung pada kecepatan perbaikan di lapangan.
“Kami sangat memahami bahwa penerangan jalan sangat penting bagi masyarakat. Karena itu, kami tetap berkomitmen melakukan penanganan secara bertahap dan adil, berdasarkan urutan laporan yang masuk,” tutur Helmy.
Warga Metro kini memiliki beberapa saluran untuk menyampaikan keluhan terkait lampu jalan yang mati. Selain akun media sosial resmi Dinas Perhubungan, masyarakat juga dapat melapor melalui nomor layanan pengaduan, perangkat kelurahan, serta aparat dimasing-masing wilayah.
Dishub memastikan bahwa semua laporan akan direspons dan ditangani sesuai dengan mekanisme yang ada. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak segan melapor jika menemukan titik gelap di lingkungan mereka. “Kami butuh partisipasi aktif warga. Kami tidak bisa memantau semua titik setiap saat, tapi kalau ada laporan, pasti kami tindaklanjuti,” tegasnya.
Sejak Januari hingga Mei 2025, sedikitnya 586 titik lampu jalan dan jembatan yang mati berhasil diperbaiki, dari total 612 titik kerusakan yang teridentifikasi di Kota Metro.(*/madi)