Advertisement
Bandarlampung (Pikiran Lampung)- Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025 atau warga Lampung biasa menyebutnya lebaran haji, harga sejumlah barang kebutuhan pokok terpantau naik.
Terutama di Bandarlampung, Lampung Selatan, Pesawaran dan
Lampung Utara.
Oleh karenanya, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)
Kota Bandarlampung memastikan stabilitas harga pangan dan komoditas guna
memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Idul Adha 2025.
"Pada Mei 2025, Kota Bandarlampung mengalami deflasi
minus 0,51 persen (mtm). Namun, kita tidak boleh lengah karena sejumlah
komoditas pangan strategis seperti daging sapi menunjukkan kecenderungan
kenaikan harga pada beberapa pekan terakhir,” ujar Wakil Walikota Bandar
Lampung, Deddy Amarullah pada High Level Meeting (HLM), di Bandarlampung,
kemarin.
Pihaknya menekankan arah kebijakan dan langkah bersama
TPID Kota Bandarlampung, diantaranya penguatan koordinasi lintas sektor,
menjaga kelancaran distribusi dan logistik, melibatkan pelaku pertanian dan
peternakan lokal, serta memanfaatkan teknologi dan platform digital.
“Saya mengajak seluruh anggota TPID, stakeholders terkait,
dan masyarakat untuk bersama-sama mengawal pengendalian inflasi sehingga
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat,” ujar
Deddy.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Lampung, Achmad P. Subarkah menyampaikan kondisi inflasi Kota
Bandarlampung periode Mei 2025 sebesar 2,10 persen (yoy) disebabkan oleh
normalisasi tarif listrik dan kenaikan harga emas dunia.
Di sisi lain, komoditas volatile food (VF) mengalami
penurunan harga sejalan dengan masuknya periode masa panen.
Menurut dia, berdasarkan pemantauan harga pusat informasi
harga pangan strategis PIHPS hingga 3 Juni 2025, peningkatan harga bulanan
tercatat untuk komoditas beras dan daging ayam ras.
Harga minyak goreng, cabai rawit, dan gula pasir juga
menunjukkan kenaikan secara tahunan. Selain itu, harga daging sapi patut untuk
diwaspadai selama periode ini. (ant/p1)