lisensi

Selasa, 03 Juni 2025, Juni 03, 2025 WIB
Last Updated 2025-06-04T05:57:44Z
Nasionalperkembangan Lonjakan Covid-19

Kemenkes Minta Warga Tetap Waspada, Informasi Terkini Soal Virus Covid-19 di Indonesia

Advertisement


 Jakarta (Pikiran Lampung)- Kasus melonjaknya angka terpapar virus COVID-19 kembali terjadi di beberapa negara kawasan Asean.

Namun, pemerintah melalui Kemenkes hingga saat ini memastikan jika Indonesia masih aman dari melonjaknya virus tersebut. Namun kewaspadaan masyarakat tetap perlu dijaga dan terapkan pola hidup sehat.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menginformasikan sebanyak tujuh pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang terdata pada pekan lalu seluruhnya dilaporkan sembuh.

 

"Itu (tujuh pasien positif COVID-19-red) data minggu lalu. Semuanya sudah sembuh. Varian ini tidak menimbulkan keparahan dan kematian," kata Juru Bicara Kemenkes Widyawati di Jakarta, saat dikonfirmasi terkait data terbaru kasus COVID-19 di Indonesia, kemarin.

 

Hingga Selasa sore, katanya, Kemenkes belum memperoleh data aktual fluktuasi kasus yang mungkin terjadi di sejumlah daerah.

 

Ia menambahkan, masyarakat tetap perlu menerapkan disiplin protokol kesehatan seperti yang telah dijalani selama pandemi COVID-19, terutama mencuci tangan, menjaga kebersihan, dan menggunakan masker di tempat umum yang padat.

 

“Kami memahami kekhawatiran masyarakat karena mengingatkan pada situasi 2020-2023,” katanya.

 

Kemenkes juga mengimbau agar kelompok lanjut usia (lansia) dan penderita komorbid tetap menjadi perhatian utama.

“Waspada tetap perlu, khususnya bagi mereka yang memiliki risiko tinggi. Mari jaga bersama dengan langkah-langkah pencegahan sederhana namun efektif,” katanya menambahkan.

 

Peningkatan kasus COVID-19 kembali menjadi sorotan setelah sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Thailand, Singapura, Hong Kong, dan Malaysia, melaporkan lonjakan kasus baru sejak akhir Mei 2025.

 

Situasi ini mendorong Kemenkes RI menerbitkan surat edaran kewaspadaan kepada seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia.

 

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan bahwa kewaspadaan perlu ditingkatkan menyusul tren kenaikan lebih lanjut, khususnya di Thailand, yang kini mencatat ribuan kasus dan kematian dalam waktu singkat.

 

“Sudah ada sekolah di Samut Prakan, Thailand, yang kembali menerapkan pembelajaran daring karena peningkatan kasus. Ini menjadi alarm bahwa COVID-19 belum sepenuhnya hilang,” ujarnya.

 

Tak hanya di Asia, negara-negara lain juga mengalami tren serupa. Dalam kunjungannya ke Brisbane, Australia, Prof. Tjandra mengamati peningkatan kasus di sana, termasuk kemunculan varian NB.1.8.1 di tengah musim dingin.

 

"Suhu sudah di bawah 15 derajat Celsius, dan kasus kembali naik," katanya.

 

Menghadapi situasi ini, Prof. Tjandra menyampaikan lima langkah penting yang harus menjadi perhatian semua pihak, yakni meningkatkan pemantauan jumlah kasus, tingkat keparahan, kematian, dan varian COVID-19 yang beredar di masyarakat.

 

"Informasi ini penting untuk disampaikan secara terbuka kepada publik," katanya.

 

Tjandra menegaskan pentingnya vaksinasi ulang bagi kelompok berisiko tinggi, terutama lansia dan penderita komorbid, minimal satu tahun setelah vaksinasi terakhir. Ia juga menyoroti perlunya data varian yang beredar agar bisa disesuaikan dengan jenis vaksin yang tersedia.

 

Ia juga meminta pemerintah meningkatkan kerja sama regional seperti melalui ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases serta komunikasi aktif dengan WHO yang dinilai krusial dalam menghadapi potensi gelombang baru secara kolektif.

 

"Kita perlu menyadari bahwa COVID-19 memang masih ada di tengah kita. Kasusnya masih ada di berbagai negara, termasuk negara kita juga,” katanya.

 

Terakhir, terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan menjaga kebersihan diri, pola makan sehat, dan aktivitas fisik rutin tetap menjadi benteng utama.

 

"PHBS tidak hanya penting untuk cegah COVID-19, tapi juga berbagai penyakit lainnya," ujarnya.


Untuk dikathui, angka Covid-19 naik lagi di Indonesia setelah kurva catatan kasus di negara tetangga menanjak lebih dulu.

 Waspada! Pemerintah dan wakil rakyat di komisi kesehatan DPR mengatakan, kondisi perkembangan Covid-19 ini merupakan alarm kewaspadaan bagi Indonesia. Virus Corona atau yang memiliki nama lengkap Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-Cov-2) tidak hilang dari muka bumi usai pandemi beberapa tahun lalu.

 

 Benda kecil yang hanya bisa dilihat di bawa mikroskop elektron ini merebak di beberapa negara Asia Pasifik, termasuk negeri-negeri jiran dari republik ini. Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak di Asia, Bagaimana di Jakarta?

 Apa yang sedang terjadi di negara tetangga? Negara yang paling dekat Indonesia misalnya, Singapura, mencatat 14.200 kasus aktif Covid-19 pada 3 Mei 2025, atau naik signifikan 11.000 kasus dibanding pekan sebelumnya. Kemudian Hong Kong, yang mencatat tingkat positif Covid-19 mencapai 13,66 persen, naik 6,21 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Mereka juga mencatat kasus fatal 81 orang dengan 30 kematian yang mayoritas dialami lansia dengan penyakit penyerta. Kemudian, ada Thailand yang mencatat 53.563 kasus pada 24 Mei dengan 5 kematian.


 Dari jumlah kasus tersebut, 2.827 adalah pasien rawat inap dan 50.736 pasien rawat jalan. Baca juga: 7 Kasus Covid-19 di Indonesia, Hasan Nasbi: Kita Harus Mulai Waspada Bagaimana dengan Indonesia? Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, terjadi kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan. Meski tidak merinci secara angka, dia mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia tidak sebesar negara tetangga lainnya.

 

 "Ya, ada kenaikan sedikit, belum sebanyak seperti Singapura. Soalnya banyak Singapura, Thailand itu kan banyak travel-nya, orang-orang datang," ujar Budi saat di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2025).   Lihat Foto Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin merapat ke Istana Kepresidenan Jakarta untuk menemui Presiden Prabowo, Selasa (3/6/2025).

 

Terlihat kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia dari Maret, April, dan Mei 2025. Pada Maret 2025, hanya ada 8 kasus terkonfirmasi; Kemudian pada April 2025, angka Covid-19 terkonfirmasi mencapai 15 kasus; Pada Mei 2025, angka terkonfirmasi meningkat menjadi 37 kasus.


 Varian virus Corona jenis apa ini? Virus Corona yang kembali merebak pada di wilayah Asia Tenggara dan sekitarnya ini merupakan hasil mutasi baru. Pada dasarnya, variannya adalah Omicron. Namun, subvariannya macam-macam, antara lain XEC, JN.1, JR1, dan LF.7. (ant/kompas/p1)