lisensi

Jumat, 27 Juni 2025, Juni 27, 2025 WIB
Last Updated 2025-06-28T03:48:32Z
LampungNasionalPanas Bumi TanggamusSekdaprov Marindo Kurniawan

Sekdaprov Marindo Paparkan Dukungan Lampung Untuk Energi Nasional Melalui Proyek Panas Bumi di Tanggamus

Advertisement


 Bandarlampung (Pikiran Lampung)- Komitmen Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djuasal dalam mendukung cadangan energi nasional yang berkelanjutan, diwujudkan dalam proyek panas bumi di Tanggamus.

Dimana, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, melalui Sekdaprov Dr.H.Marindo Kurniawan,S.T.M.M menyatakan, kegiatan eksplorasi panas bumi di Tanggamus dapat menyediakan sumber energi terbarukan. Yang mampu menjadi andalan dalam jangka panjang.

 

"Proyek eksplorasi panas bumi ini adalah langkah awal yang sangat krusial. Melalui kegiatan eksplorasi yang bertanggung jawab, kita dapat memastikan ketersediaan sumber daya energi," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Marindo Kurniawan di Bandarlampung, Jumat (27/6/2025).

Marindo mengharapkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Gunung Tiga di Tanggamus tersebut dapat membawa manfaat luas, mulai dari peningkatan ekonomi daerah hingga penguatan kolaborasi antar pemangku kepentingan.

 


"Ini bukan hanya simbol pembangunan fisik, tetapi wujud nyata komitmen kami dalam mendukung percepatan pengembangan energi nasional," katanya.

 

Marindo menjelaskan sebagai bagian dari transisi menuju Net Zero Emission 2060, proyek itu berperan aktif dalam pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber energi bersih yang stabil dan berkelanjutan.

 

"Melalui inovasi teknologi dan investasi hijau, kami berkomitmen menjadikan panas bumi sebagai pilar utama energi terbarukan Indonesia," ucap dia.

 


Marindo menambahkan bahwa proyek itu merupakan investasi penyediaan energi terhadap untuk masa depan generasi berikutnya, bukan hanya investasi dalam bentuk fisik.

 

"Dengan terus berkembangnya teknologi dan pendekatan eksplorasi yang semakin presisi, kami meyakini proyek ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam tiga aspek utama yaitu kemandirian energi nasional, pembangunan berkelanjutan berbasis lingkungan, dan yang terpenting yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat daerah," ujarnya.

 

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan pengoperasian dan pembangunan sejumlah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang tersebar di 15 provinsi.

 

Salah satunya adalah PLTP Ulubelu Gunung Tiga (target COD Desember 2029) berkapasitas 55 MW berlokasi di Kabupaten Tanggamus, Lampung dengan nilai investasi 36,52 juta dolar AS serta potensi tambahan PNBP dan bonus produksi Rp34,5 miliar per tahun.

 

Proyek pengembangan energi panas bumi Gunung Tiga dirancang untuk menambah kapasitas kelistrikan di Provinsi Lampung yang saat ini masih bergantung pada interkoneksi dari Sumatera bagian selatan.

 

Dengan masuknya proyek tersebut, kemandirian energi di Provinsi Lampung akan meningkat, sebab PLTP itu mampu menyuplai listrik untuk 450.000 rumah tangga dan menurunkan sekitar 460.000 ton emisi karbon dioksida per tahun.

 

Proyek yang juga mencakup pembangunan jalan sepanjang 7 kilometer tersebut akan membuka lapangan kerja bagi 250 orang pada tahap eksplorasi dan 600-800 orang pada tahap pembangunan.

 


Proyek ini berada dalam Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Way Panas, bersebelahan dengan prospek Ulubelu yang sudah beroperasi dengan kapasitas 220 Megawatt. Berdasarkan kajian, potensi cadangan energi di Gunung Tiga diperkirakan mencapai 55 Megawatt.

 

Tahapan pengembangan proyek itu dimulai sejak studi geosains pada 2021. Setelah evaluasi secara komprehensif, Pertamina Geothermal Energy mulai menyiapkan infrastruktur untuk pembangunan tahap awal.

 

Rencananya, rig pengeboran akan didirikan di lokasi pengeboran pertama pada September 2025. Pengeboran eksplorasi akan dilakukan hingga kedalaman 2.500 meter menggunakan teknologi pengeboran berarah.

 

Pengeboran tahap selanjutnya akan dilanjutkan di kluster kedua dan ketiga pada Desember 2025. Izin penggunaan kawasan hutan lindung (PPKH) untuk proyek ini telah terbit pada 2 Juni lalu, dan membuka jalan bagi kelancaran persiapan pengeboran.

 

Bila hasil pengeboran eksplorasi berjalan baik maka segera dilanjutkan ke tahap pengembangan. Dengan target pengoperasian komersial (COD) pada 2029, proyek Gunung Tiga diharapkan dapat meningkatkan kemandirian listrik Provinsi Lampung dengan energi hijau.(ant/P1)