lisensi

Rabu, 16 Juli 2025, Juli 16, 2025 WIB
Last Updated 2025-07-17T06:41:01Z
17/07/2025Kemenag Way KananOrasi Ilmiah

Kakankemenag Way Kanan Sampaikan Orasi Ilmiah "Mencetak Sarjana Unggul, Moderat dan Berkebangsaan"

Advertisement


Way Kanan (Pikiran Lampung)
– Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Way Kanan Masir Ibrahim, menghadiri prosesi Yudisium Angkatan  V Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Hikmah Way Kanan, Kamis (17/7/2025) bertempat di Aula Kampus.


Kehadiran dan dukungan Kemenag Way Kanan ini menjadi wujud komitmen Kementerian Agama Way Kanan dalam mendukung lembaga pendidikan Islam mencetak lulusan yang siap bersaing secara global, tanpa kehilangan identitas keagamaan dan cinta tanah air.


Selain itu Prosesi Yudisium ini diikuti oleh  Ketua STIT beserta segenap Civitas Akademika, Kapokjawas Madrasah dan PAI, Kepala Madrasah Negeri dan Swasta,  tokoh masyarakat, serta 198 mahasiswa yang mengikuti yudisium.


Ketua STIT Al-Hikmah Ali Kuswadi mengawali sambutannya mengucapkan terimakasih atas kesediaan kakankemenag menghadiri undangan kegiatan Yudisium ini, merupakan sebuah kebanggaan dan kehormatan bisa dihadiri oleh Kakankemenag sambutnya.


Selanjutnya Ali menjelaskan selama 9 tahun berdirinya kampus STIT Al-Hikmah telah meluluskan 5 Angkatan Sarjana, tidak berhenti sampai disini kami akan berupaya menambah Prodi, kedepannya semoga status kampus kami bisa berubah menjadi Institut ungkapnya penuh semangat.


‎Dalam kesempatan tersebut Kakankemenag yang  didaulat menyampaikan Orasi Ilmiah dihadapan peserta Yudisium  mengatakan bahwa yudisium bukan sekadar seremoni akademik, tetapi momentum strategis dalam menyiapkan generasi emas menyongsong Indonesia 2045. Ia mengajak seluruh civitas akademika untuk menjadikan nilai-nilai keunggulan, moderasi, dan nasionalisme sebagai pilar utama dalam membentuk karakter lulusan.


‎“Semoga kita semua mampu mewujudkan sarjana unggul, moderat, dan berkebangsaan. Ini adalah fondasi menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya disambut antusias para peserta dan tamu undangan.


‎Lebih jauh, Kakan Kemenag menjelaskan bahwa predikat “sarjana unggul” tidak hanya dilihat dari capaian akademik semata, tetapi juga kesiapan lulusan dalam menghadapi tantangan nyata di tengah masyarakat. “Sarjana unggul adalah mereka yang cerdas secara intelektual, matang secara emosional, unggul dalam karakter, serta siap mengabdi di dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat,” jelasnya.


‎Tak hanya soal kecerdasan, Masir Ibrahim juga menekankan pentingnya sikap Moderat dalam membentuk sarjana yang toleran dan inklusif. “Moderat bukan hanya jargon, melainkan sikap hidup. Para sarjana harus mampu menjadi agen perdamaian, menolak ekstremisme, serta aktif dalam dialog lintas identitas,” tegasnya.


‎Wawasan kebangsaan juga menjadi poin penting dalam sambutannya. Ia menyampaikan bahwa cinta tanah air harus tercermin dalam kontribusi nyata. “Kita tidak ingin melahirkan generasi yang hanya pintar, tetapi tidak peduli terhadap bangsanya. Kita butuh lulusan yang jujur, berintegritas, dan berpihak pada keadilan sosial,” tuturnya.


‎Menutup sambutan, Kakan Kemenag mengajak seluruh pihak untuk memperkuat kolaborasi dalam mencetak lulusan yang berdaya saing tinggi dan memiliki integritas kebangsaan. “Mari kita bersinergi antara dosen, mahasiswa, orang tua, dan pemangku kebijakan untuk mencetak lulusan yang bukan hanya pintar, tapi juga berkarakter dan cinta tanah air,” pungkasnya.  (*/Maria)