Advertisement
Lampung Tengah (Pikiran Lampung)--- Seorang wartawan dari salahs atu media online nyaris menjadi korban penyerangan oleh pengurus judi koprok bernama Ibrahim di Lampung Tengah. Insiden ini terjadi saat wartawan melakukan konfirmasi terkait praktik judi terang-terangan di acara kuda kepang peringatan bulan Suro di Dusun 3, Kampung Karang Jawa, Kecamatan Anak Ratu Aji.
Ibrahim yang dikonfirmasi terkait praktik judi tersebut tidak hanya mengakui perannya sebagai pengurus judi koprok, tetapi juga menyebutkan adanya setoran kepada Polsek sebesar Rp 500.000 dan kepada panitia acara kuda kepang sebesar Rp 600.000. Namun, situasi berubah panas saat wartawan meminta detail tentang aliran setoran dan keterlibatan aparat, yang kemudian memicu Ibrahim untuk mengancam dan mencabut badik dari pinggangnya.
Beruntung, wartawan berhasil menghindar dan menyelamatkan diri sebelum tragedi berdarah terjadi. Insiden ini menyingkap praktik judi yang beroperasi bebas di Lampung Tengah dan menimbulkan pertanyaan tentang keterlibatan aparat penegak hukum. Ancaman kekerasan terhadap wartawan juga menjadi perhatian serius terkait kebebasan pers di daerah tersebut.
Praktik judi koprok ini beroperasi di acara kuda kepang peringatan bulan Suro yang seharusnya menjadi acara yang sakral dan penuh makna spiritual. Namun, acara tersebut ternoda oleh keberadaan empat lapak judi koprok yang beroperasi bebas tanpa sentuhan hukum.
Pengakuan Ibrahim tentang adanya setoran kepada Polsek menimbulkan pertanyaan tentang keterlibatan aparat penegak hukum dalam praktik judi ini. Jika benar ada pungutan kepada aparat penegak hukum, praktik semacam ini tidak hanya melanggar hukum pidana, tetapi juga menodai nama baik kepolisian di mata masyarakat.
Ancaman kekerasan terhadap wartawan menjadi perhatian serius terkait kebebasan pers di Lampung Tengah. Kebebasan jurnalistik adalah hak demokrasi yang dilindungi undang-undang, dan keberaniannya tak boleh dibungkam oleh premanisme berjubah budaya. Insiden ini menjadi alarm keras bahwa upaya membungkam pers masih nyata dan terjadi di tanah air.(*)
