lisensi

Selasa, 09 September 2025, September 09, 2025 WIB
Last Updated 2025-09-09T09:35:40Z
Akuisisi Kapal Induk Giussepe GaribaldiNasional

TNI AL Berencana Akuisisi Kapal Induk Italia Giussepe Garibaldi

Advertisement


Jakarta (Pikiran Lampung - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan pihaknya tengah mengincar kapal induk milik Angkatan Laut Italia yakni Giussepe Garibaldi untuk diakuisisi menjadi milik Indonesia.


"Kita berusaha untuk mengakuisisi kapal induk yang dulu dimiliki oleh Angkatan Laut Italia, yaitu Garibaldi, dan nanti harapannya bisa memperkuat jajaran kita," kata Ali saat ditemui dalam kegiatan penyambutan KRI Brawijaya 320 di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (08/09/2025).


Jika upaya itu berhasil, maka kapal buatan Italia tersebut akan menjadi kapal induk pertama yang dimiliki Indonesia.


Kapal tersebut, kata Ali, akan lebih diperuntukkan untuk membantu TNI menjalankan misi kemanusiaan atau Operasi Militer Selain Perang (OMSP). "Lebih kita gunakan untuk OMSP, tapi bisa juga digunakan untuk Operasi Militer Untuk Perang," jelas Ali.


Namun demikian, Ali tidak menjelaskan sejauh mana proses akuisisi yang sedang berlangsung antara TNI AL, Kementerian Pertahanan dan pihak Italia.


Ali juga tidak menjelaskan berapa harga yang harus dibayar pemerintah untuk membawa pulang kapal induk tersebut.


Untuk diketahui Kapal induk Giuseppe Garibaldi dibangun oleh galangan Fincantieri di Monfalcone, Italia. Kapal ini resmi masuk dinas pada 30 September 1985 dan dikenal sebagai kapal induk ringan pertama milik Italia. Selama beroperasi, kapal ini telah berlayar hingga Somalia, Kosovo, Afghanistan, dan Libya.


Dari sisi teknis, kapal ini menyimpan sejumlah keunggulan, meskipun ukurannya lebih kecil dibanding kapal induk modern. Berikut rincian spesifikasi utamanya:


1. Dimensi dan Bobot

Panjang: 180 meter

Lebar: 33 meter

Bobot penuh: 14 ribu ton


2. Mesin dan Kecepatan

Penggerak: 4 turbin gas LM2500

Tenaga: lebih dari 80 ribu tenaga kuda

Kecepatan maksimum: 30 knot (56 km/jam)

Jarak jelajah: 7.000 mil laut


3. Kru dan Operasional

Personel: sekitar 830 orang

Termasuk kru kapal, teknisi udara, dan staf komando


4. Kemampuan Udara

Kapasitas: hingga 16 pesawat AV-8B Harrier II

Tambahan: helikopter anti-kapal selam dan transportasi

Fitur: ski-jump miring 6,5 derajat untuk lepas landas pesawat


5. Persenjataan


Rudal Aspide untuk pertahanan udara jarak menengah

Meriam CIWS Oto Melara 40 mm

Tabung torpedo anti-kapal selam

Perangkat peperangan elektronik


6. Sistem Deteksi

Radar udara dan navigasi

Sonar bawah laut untuk deteksi ancaman kapal selam.


Kendati sudah berumur, keberadaan kapal induk ini dianggap TNI AL sebagai langkah besar dalam memperkuat postur pertahanan laut Indonesia. Kapal induk mampu berfungsi sebagai pusat komando, kapal serbu, sekaligus basis operasi udara di laut.


Ali menegaskan bahwa meskipun Giuseppe Garibaldi sudah berusia 40 tahun, kapal ini masih sangat relevan digunakan, terutama dalam operasi militer selain perang.


“Nantinya Kapal Induk Giuseppe Garibaldi akan digunakan dalam operasi militer selain perang (OMSP), seperti misi kemanusiaan dan bantuan bencana, namun tetap memungkinkan dipakai dalam operasi militer perang (OMP) jika dibutuhkan,” ujar Ali.(*)