Advertisement
Jakarta (Pikiran Lampung - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan pihaknya tengah mengincar kapal induk milik Angkatan Laut Italia yakni Giussepe Garibaldi untuk diakuisisi menjadi milik Indonesia.
"Kita berusaha untuk mengakuisisi kapal induk yang dulu dimiliki oleh Angkatan Laut Italia, yaitu Garibaldi, dan nanti harapannya bisa memperkuat jajaran kita," kata Ali saat ditemui dalam kegiatan penyambutan KRI Brawijaya 320 di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (08/09/2025).
Jika upaya itu berhasil, maka kapal buatan Italia tersebut akan menjadi kapal induk pertama yang dimiliki Indonesia.
Kapal tersebut, kata Ali, akan lebih diperuntukkan untuk membantu TNI menjalankan misi kemanusiaan atau Operasi Militer Selain Perang (OMSP). "Lebih kita gunakan untuk OMSP, tapi bisa juga digunakan untuk Operasi Militer Untuk Perang," jelas Ali.
Namun demikian, Ali tidak menjelaskan sejauh mana proses akuisisi yang sedang berlangsung antara TNI AL, Kementerian Pertahanan dan pihak Italia.
Ali juga tidak menjelaskan berapa harga yang harus dibayar pemerintah untuk membawa pulang kapal induk tersebut.
Untuk diketahui Kapal induk Giuseppe Garibaldi dibangun oleh galangan Fincantieri di Monfalcone, Italia. Kapal ini resmi masuk dinas pada 30 September 1985 dan dikenal sebagai kapal induk ringan pertama milik Italia. Selama beroperasi, kapal ini telah berlayar hingga Somalia, Kosovo, Afghanistan, dan Libya.
Dari sisi teknis, kapal ini menyimpan sejumlah keunggulan, meskipun ukurannya lebih kecil dibanding kapal induk modern. Berikut rincian spesifikasi utamanya:
1. Dimensi dan Bobot
Panjang: 180 meter
Lebar: 33 meter
Bobot penuh: 14 ribu ton
2. Mesin dan Kecepatan
Penggerak: 4 turbin gas LM2500
Tenaga: lebih dari 80 ribu tenaga kuda
Kecepatan maksimum: 30 knot (56 km/jam)
Jarak jelajah: 7.000 mil laut
3. Kru dan Operasional
Personel: sekitar 830 orang
Termasuk kru kapal, teknisi udara, dan staf komando
4. Kemampuan Udara
Kapasitas: hingga 16 pesawat AV-8B Harrier II
Tambahan: helikopter anti-kapal selam dan transportasi
Fitur: ski-jump miring 6,5 derajat untuk lepas landas pesawat
5. Persenjataan
Rudal Aspide untuk pertahanan udara jarak menengah
Meriam CIWS Oto Melara 40 mm
Tabung torpedo anti-kapal selam
Perangkat peperangan elektronik
6. Sistem Deteksi
Radar udara dan navigasi
Sonar bawah laut untuk deteksi ancaman kapal selam.
Kendati sudah berumur, keberadaan kapal induk ini dianggap TNI AL sebagai langkah besar dalam memperkuat postur pertahanan laut Indonesia. Kapal induk mampu berfungsi sebagai pusat komando, kapal serbu, sekaligus basis operasi udara di laut.
Ali menegaskan bahwa meskipun Giuseppe Garibaldi sudah berusia 40 tahun, kapal ini masih sangat relevan digunakan, terutama dalam operasi militer selain perang.
“Nantinya Kapal Induk Giuseppe Garibaldi akan digunakan dalam operasi militer selain perang (OMSP), seperti misi kemanusiaan dan bantuan bencana, namun tetap memungkinkan dipakai dalam operasi militer perang (OMP) jika dibutuhkan,” ujar Ali.(*)
