Advertisement
Bandar Lampung (Pikiran Lampung) - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) akan berlangsung secara bersamaan. Biasanya, dua ajang olahraga pelajar tingkat nasional ini diselenggarakan secara bergantian.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Lampung, Meiry Harika Sari, menjelaskan bahwa keputusan untuk menyatukan Popnas dan Peparpenas tahun 2025 dilakukan demi efisiensi waktu dan pengelolaan yang lebih terpusat. Kedua kegiatan ini akan digelar di Jakarta, 1–10 November 2025.
“Kami dari provinsi menyambut baik kebijakan ini. Dengan pelaksanaan yang terintegrasi, perhatian bisa lebih fokus dan pemantauan dari daerah juga lebih mudah,” ujar Meiry usai acara pelepasan kontingen Lampung di Ruang Abung, Balai Keratun, kompleks Kantor Gubernur Lampung, Jumat (31/10/2025).
Meiry menuturkan, Lampung mengirimkan dua kontingen sekaligus dengan kekuatan sekitar 170 atlet, pelatih, dan ofisial. Terdapat 15 cabang olahraga yang diikuti di Popnas dan 3 cabang olahraga di Peparpenas. Walau tidak menyebutkan target secara spesifik, Lampung diharapkan mampu menorehkan hasil yang lebih baik dibanding Popnas 2023 di Palembang.
“Event ini menjadi ajang pembuktian bagi para atlet hasil pembinaan selama ini. Kami yakin mereka bisa tampil lebih baik, dengan tetap menjunjung tinggi sportivitas,” ujar Meiry yang juga menjabat Ketua Kontingen Lampung.
Cabang olahraga yang diikuti di antaranya atletik, bulutangkis, bola voli, angkat besi, pencak silat, sepak bola, sepak takraw, wushu, senam, tinju, karate, judo, menembak, panahan, dan tenis meja.
Meiry menekankan bahwa para atlet pelajar merupakan aset penting bagi masa depan olahraga Lampung. Karena itu, Dispora akan terus berkolaborasi dengan KONI Provinsi Lampung untuk memastikan pembinaan berkesinambungan bagi para atlet muda berprestasi.
Wakil Ketua Umum II Bidang Pembinaan Prestasi dan Sport Science KONI Lampung, Riagus Ria, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan para atlet muda. "Atlet Popnas adalah generasi penerus atlet Lampung. Setelah berprestasi, mereka tak boleh berhenti di sini. Harus ada kesinambungan agar tidak terjadi putusnya regenerasi,” jelas Riagus.
Sebagai Sekretaris Umum IPSI Lampung, Riagus juga berharap cabang Pencak Silat kembali memberikan kontribusi medali emas seperti pada Popnas 2023, di mana Lampung sukses merebut dua emas. “Minimal bisa menyamai capaian sebelumnya, tapi tentu kami harapkan bisa lebih baik,” ujarnya optimistis.
Sementara itu, penanggung jawab tim Peparpenas Lampung, Rizki Saputra, mengatakan bahwa tahun ini menjadi kali pertama Peparpenas digelar bersamaan dengan Popnas, meski ajang Peparpenas sendiri sudah beberapa kali diselenggarakan. “Kami menurunkan 15 atlet untuk tiga cabang olahraga, yakni bulutangkis, atletik, dan tenis meja, dengan mayoritas atlet dari cabang atletik,” kata Rizki.
Menurutnya, para atlet telah dipersiapkan sejak lama melalui pembinaan di sekolah masing-masing. “Karena peserta adalah pelajar, usia mereka terbatas. Jadi tiap edisi biasanya diikuti wajah-wajah baru,” jelasnya.
Rizki menambahkan, pihaknya tidak menargetkan hasil yang berlebihan. “Bagi kami, yang terpenting anak-anak bisa tampil maksimal. Mereka adalah atlet berkebutuhan khusus, sehingga pendekatannya pun berbeda. Kalau bisa membawa pulang medali, tentu itu bonus,” pungkasnya.(*)