lisensi

Jumat, 10 Oktober 2025, Oktober 10, 2025 WIB
Last Updated 2025-10-11T01:57:01Z
DaerahPeringatan Dua tahun Tragedi Thufan Al-Aqsa

Masyarakat Pesawaran Peduli Palestina Gelar Aksi Damai, Peringati Dua Tahun Tragedi Thufan Al-Aqsa

Advertisement


Pesawaran (Pikiran Lampung) – Ratusan massa dari berbagai elemen masyarakat mengikuti aksi solidaritas bertajuk “Kolaborasi Masyarakat Pesawaran Peduli Palestina” yang digelar di Halaman Masjid Islamik Center Gedong Tataan, Jumat (10/10/2025). Aksi yang berlangsung tertib dan lancar ini diikuti oleh 46 Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Lembaga.


Aksi damai ini digelar dalam rangka memperingati dua tahun tragedi Thufan Al-Aqsa, dengan tujuan utama menyuarakan penghentian pembantaian dan penderitaan yang dialami rakyat di Gaza, Palestina.


Koordinator aksi, Septri Yuanda, yang juga merupakan Ketua IKADI Pesawaran, menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar unjuk rasa, melainkan bentuk refleksi kemanusiaan dan solidaritas nyata dari seluruh lapisan masyarakat Pesawaran.


“Kami di sini mewakili suara hati nurani rakyat Pesawaran yang peduli terhadap penderitaan saudara-saudara kami di Palestina. Ini adalah panggilan kemanusiaan yang tidak bisa kita diamkan,” tegas Septri dalam orasinya.


Dalam aksi tersebut, para peserta menyampaikan tiga poin seruan mendesak:


Kepada Dunia Internasional:

Mendesak dihentikannya pembantaian dan dilakukan intervensi segera.Mereka juga menyerukan agar Palestina tidak dijadikan sebagai laboratorium uji coba senjata dan politik negara-negara besar.


Kepada Pemerintah Indonesia:

Mendorong Pemerintah Indonesia untuk terus melanjutkan perjuangan diplomatik tanpa henti,memperkuat tekanan di berbagai forum dunia, serta membuka seluas-luasnya pintu bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina.


Kepada Masyarakat:

Koordinator aksi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengambil peran nyata,di antaranya:

Berdonasi: Memberikan bantuan sekecil apapun sebagai tali penyambung hidup.

Boikot Produk: Memboikot produk-produk yang diketahui mendukung penjajahan, karena uang yang dikeluarkan bisa menjadi suara dukungan atau bahkan “peluru” bagi Zionis.

Menyebarkan Berita Benar: Melawan propaganda media yang memutarbalikkan fakta dengan menyebarkan berita yang benar dan mengisahkan cerita nyata rakyat Palestina.

Terus Berdoa: Mengingat doa sebagai senjata orang beriman, masyarakat diajak untuk tidak berhenti memohonkan pertolongan Allah untuk keselamatan Palestina.


Aksi solidaritas ini berakhir dengan tertib, ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan dan kemenangan rakyat Palestina.


Thufan al-Aqsa adalah operasi atau pertempuran atau palagan (battle) dari perjuangan panjang kemerdekaan Palestina dan Pembebasan Masjid al-Aqsa. Perjuangan panjang itu sendiri telah berlangsung setidaknya sejak 1948 sampai nanti saat Palestina merdeka, Thufan al-Aqsa terbebaskan, dan Zionisme runtuh. Thufan al-Aqsa adalah perlawanan terbesar dan ‘tercanggih’ yang pernah dilakukan oleh pejuang Palestina sepanjang sejarah. Operasi itu adalah respon dari kezaliman Zionisme, bukan aksi teror seperti yang diframing oleh Zionis dan sekutunya.


Ada dua hal besar yang terkandung dalam operasi itu; perlawanan (Intifada) dan Genosida (on going Nakba). Dalam hal perlawanan, Thufan al-Aqsa membuka mata dunia tentang profil bangsa itu yang begitu berani, tabah, dan sabar merebut tanah mereka dan melindungi Masjid al-Aqsa. Slogan lan narhal (tidak akan pergi) menggambarkan bahwa mereka rela mengorbankan apa saja, termasuk jiwa mereka dari pada harus pergi mengungsi. Meninggalkan tanah mereka dan Masjid al-Aqsa lalu dicaplok oleh Zionis. Meskipun mereka menyadari sepenuhnya bahwa teknologi perang mereka jauh di belakang musuh, Zionis Israel. Di atas kertas, sulit untuk menang apalagi di belakang Zionis ada Amerika dan Inggris.


Tetapi bangsa Palestina yakin bahwa iman mereka pasti akan menang. Ini adalah perang antara iman (faith) yang berakar di setiap hati pribumi dari generasi ke generasi melawan mesin (steel) milik pemukim ilegal, bangsa yahudi yang datang merampas dan menjajah (faith vs steel). Mesin itu tidak akan bisa mengalahkan iman bangsa Palestina. Jika di belakang Zionis ada Amerika dan Inggris, maka di belakang bangsa Palestina ada Allah Ta’ala dan umat manusia. Inilah inti dari gerakan perlawanan nasional Palestina; Intifada.(*)