Advertisement
Tulangbawang Barat (Pikiran Lampung) - Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggelar Pelatihan Trauma Healing dan Manajemen Stres bagi Petugas Layanan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di daerah tersebut.
Acara yang berlangsung di Home Stay Prima Jasa, Tiyuh Tirta Makmur, Kecamatan TBT, ini dibuka secara resmi oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Untung Budiono, S.Sos., M.H., mewakili Bupati Tubaba.
Dalam sambutan yang dibacakannya, Untung Budiono menyampaikan apresiasi kepada Dinas PPPA dan menegaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan permasalahan serius serta isu strategis pembangunan di Tubaba.
"Harapannya, kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, menambah pengetahuan, dan meningkatkan koordinasi serta sinergitas dalam pelayanan pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak secara komprehensif, kompeten, efektif, dan efisien," ujar Untung Budiono.
Kegiatan pelatihan ini juga dirangkaikan dengan Pertemuan Pencatatan dan Pelaporan Kasus KtPA, TPPO, ABH, dan Perkawinan Anak Kabupaten Tubaba Tahun 2025.
Sementara itu, Ketua TP PKK Tubaba, Ny. Novianti Novriwan, turut hadir dan memberikan sambutan. Ia menyoroti bahwa penanganan kasus kekerasan tidak hanya membutuhkan ketegasan hukum, tetapi juga pendekatan kemanusiaan yang menyentuh sisi psikologis korban.
"Di sinilah pentingnya peran petugas layanan. Mereka tidak hanya dituntut profesional, tetapi juga harus memiliki empati, ketenangan, dan kemampuan mengelola stres dalam menghadapi situasi-situasi sulit," kata Ny. Novianti Novriwan.
Ia berharap, melalui pelatihan ini, peserta dapat meningkatkan kapasitas dalam memberikan dukungan psikososial (trauma healing) bagi korban, sekaligus mampu menjaga kesehatan mental diri sendiri sebagai garda terdepan layanan.
Ny. Novianti Novriwan juga menekankan pentingnya koordinasi dan sinergi antar lembaga mulai dari pemerintah daerah, aparat penegak hukum, layanan kesehatan, hingga organisasi masyarakat sebagai wujud komitmen bersama dalam menciptakan sistem perlindungan yang menyeluruh.
Mengakhiri pernyataannya, Ketua TP PKK menyatakan komitmen organisasinya melalui Pokja I untuk terus mendukung program perlindungan.
"TP PKK senantiasa berkomitmen melalui edukasi keluarga, pencegahan kekerasan berbasis rumah tangga, serta penguatan nilai-nilai moral. Kami meyakini bahwa keluarga adalah benteng pertama perlindungan perempuan dan anak," tutupnya, seraya berharap pelatihan ini menjadi bekal berharga untuk mewujudkan Kabupaten Tubaba yang ramah, aman, dan bebas dari kekerasan.
