Advertisement
Metro (Pikiran Lampung)- Proyek draimase atau saluran air di Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro, Lampung terkesan asal jadi dan diduga bermasalah.
Hal ini mendapatkan kritikan dari warga setempat dan
pengedara yang melewati proyek tersebut.
Sebab, penanganan genangan itu terkesan asal-asalan.
Pasalnya, diduga besi cor dinding proyek terlihat miring dan bentuknya
berliku-liku seperti badan ular.
“ Iya mas, itu sepertinya proyek tersebut asal jadi saya,
itu keliatan sekali dari penempatan besi cor sama adukan diduga tidak sesuai
bestek,”jelas Dinal pengendara yang warga sekitar, Senin (27/10/2025).
Hal yang sama juga dikatakan oleh Nugroho warga Kota Metro
lainnya. ‘ Wah parah itu mas proyeknya, kok uang rakyat terkesan dibaut
serampangan gitu ya,”keluhnya.
Untuk diketahaui, Pemerintah Kota Metro terus berupaya
meningkatkan infrastruktur kota, termasuk dalam hal perbaikan dan pengembangan
dranaise di Bumi Sai Wawai.
Proyek penanganan genangan dranaise di Jalan Komplek
Pemda, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat ini menelan anggaran APBD
Metro sebesar Rp. 1 Milliar.
Proyek dranaise ini berfungsi untuk menyalurkan massa air
berlebih dan untuk menghindari terjadinya genangan air di permukaan jalan
ketika musim hujan turun.
Menurut Mito selaku pengawas pekerjaan CV. Mitra Adhi
Tama mengungkapkan bahwa, proyek penanganan genangan dranaise ini panjangnya
mencapai 370 meter dengan nilai anggaran Rp 991 Juta.
Ia menjelaskan bahwa, faktor terjadinya berliku liku
proyek drainase yang dikerjakan pihaknya dikarenakan terjadi faktor alam
disekitar lokasi pekerjaan.
“Pertama, tanahnya sangat labil. Jadi lapisan tanah itu
sangat labil berdekatan dengan bangunan warga. Jadi harus cepat ditangani dan
harus dicor tidak bisa ditinggal,” dalihnya, seperti dikutif dari Fajar sumatera.co.id.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, ketebalan dinding
bangunan dranaise bervariasi dan kedalaman berbeda – beda disetiap titik.
“Kalau masalah ketebalan tetap tebal. Ada yang ketebalan
30 sampai dengan 20 cm. Karena tanahnya mudah longsor, jadi bervariasi,”
ungkapnya.
“Untuk kedalaman galian mulai dari titik 0 sampai 50
meter itu kedalamannya galian 110 cm, dari 50 sampai 100 meter itu kedalamannya
85 cm. Kemudian, dari 100 sampai 120 meter itu kedalamannya 120 cm, lalu dari
120 sampai 150 meter itu kedalamannya 130 cm . Dari 150 sampai 200 meter itu
kedalamannya 155 cm,” tambahnya.
Selain itu, Ia juga menambahkan, proyek drainase
penanganan genangan itu diproyeksikan selesai selama 120 hari.
“Proyek pekerjaan sudah berjalan selama 4 minggu dan
ditargetkan selesai 120 hari kerja,” tuturnya. (**)