lisensi

Senin, 27 Oktober 2025, Oktober 27, 2025 WIB
Last Updated 2025-10-27T14:26:02Z
DaerahHukumKota Metro

Proyek Drainase di Hadimulyo Barat Kota Metro Diduga ‘ Bermasaah’

Advertisement




Metro (Pikiran Lampung)- Proyek draimase atau saluran air di Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro, Lampung terkesan asal jadi dan diduga bermasalah.


Hal ini mendapatkan kritikan dari warga setempat dan pengedara yang melewati proyek tersebut.

Sebab, penanganan genangan itu terkesan asal-asalan. Pasalnya, diduga besi cor dinding proyek terlihat miring dan bentuknya berliku-liku seperti badan ular.


“ Iya mas, itu sepertinya proyek tersebut asal jadi saya, itu keliatan sekali dari penempatan besi cor sama adukan diduga tidak sesuai bestek,”jelas Dinal pengendara yang warga sekitar, Senin (27/10/2025).

 

Hal yang sama juga dikatakan oleh Nugroho warga Kota Metro lainnya. ‘ Wah parah itu mas proyeknya, kok uang rakyat terkesan dibaut serampangan gitu ya,”keluhnya.

 


 

Untuk diketahaui, Pemerintah Kota Metro terus berupaya meningkatkan infrastruktur kota, termasuk dalam hal perbaikan dan pengembangan dranaise di Bumi Sai Wawai.

‎Proyek penanganan genangan dranaise di Jalan Komplek Pemda, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat ini menelan anggaran APBD Metro sebesar Rp. 1 Milliar.

‎Proyek dranaise ini berfungsi untuk menyalurkan massa air berlebih dan untuk menghindari terjadinya genangan air di permukaan jalan ketika musim hujan turun.

‎ ‎

‎Menurut Mito selaku pengawas pekerjaan CV. Mitra Adhi Tama mengungkapkan bahwa, proyek penanganan genangan dranaise ini panjangnya mencapai 370 meter dengan nilai anggaran Rp 991 Juta.

‎Ia menjelaskan bahwa, faktor terjadinya berliku liku proyek drainase yang dikerjakan pihaknya dikarenakan terjadi faktor alam disekitar lokasi pekerjaan.

‎“Pertama, tanahnya sangat labil. Jadi lapisan tanah itu sangat labil berdekatan dengan bangunan warga. Jadi harus cepat ditangani dan harus dicor tidak bisa ditinggal,” dalihnya, seperti dikutif dari Fajar sumatera.co.id.

‎Lebih lanjut, ia mengungkapkan, ketebalan dinding bangunan dranaise bervariasi dan kedalaman berbeda – beda disetiap titik.

‎“Kalau masalah ketebalan tetap tebal. Ada yang ketebalan 30 sampai dengan 20 cm. Karena tanahnya mudah longsor, jadi bervariasi,” ungkapnya.

 

 

‎“Untuk kedalaman galian mulai dari titik 0 sampai 50 meter itu kedalamannya galian 110 cm, dari 50 sampai 100 meter itu kedalamannya 85 cm. Kemudian, dari 100 sampai 120 meter itu kedalamannya 120 cm, lalu dari 120 sampai 150 meter itu kedalamannya 130 cm . Dari 150 sampai 200 meter itu kedalamannya 155 cm,” tambahnya.

‎Selain itu, Ia juga menambahkan, proyek drainase penanganan genangan itu diproyeksikan selesai selama 120 hari.

‎“Proyek pekerjaan sudah berjalan selama 4 minggu dan ditargetkan selesai 120 hari kerja,” tuturnya. (**)