lisensi

Selasa, 04 November 2025, November 04, 2025 WIB
Last Updated 2025-11-04T19:36:18Z
Pariwisata Lampung

Gubernur Mirza 'Gass Pool' Potensi Wisata Lampung, Siapkan KEK di Tahun 2026

Advertisement


Seorang Wisatawan Domestik sedang mengagumi indahnya pantai di Teluk Lampung 
Foto : Keysa salsabila/ Pikiran Lampung 


Bandarlampung (Pikiran Lampung) - Pontensi ekonimi dari sektor pariwisata yang sangat besari di Provinsi Lampung akan dikembangkan lebih serius lagi. 


Oleh karenanya, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal akan 'gass poll' untuk kebangkan Potensi wisata Lampung. Dengan didukung penuh oleh sekdaprov marindo Kurniawan. 

Gubernur Mirza mengatakan, bahwa pemerintah daerah segera mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata mulai tahun 2026.

 


"Yang paling menarik dari Lampung adalah tentang pariwisata, sebab Lampung terkenal dengan garis pantainya yang panjang, yakni hampir 70 persen adalah pantai," ujar Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat pembukaan Lampung Economic Investment Forum yang diikuti secara daring di Bandarlampung, Selasa (4/11).

 


Ia mengatakan dengan potensi alam serta objek wisata yang melimpah di Provinsi Lampung maka sektor pariwisata daerah harus terus dikembangkan, salah satunya dengan menarik investasi di bidang pariwisata ke daerah.

 

"Hari ini banyak sekali kawasan-kawasan pariwisata yang sudah mulai dikembangkan, tapi ini masih secara organik. Kami telah merencanakan tahun depan akan mendesain pariwisata disini dengan sangat baik. Hal itu dilakukan dengan dibuatnya Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata," katanya.

 

Ia menjelaskan akan ada tiga segmen dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata di Provinsi Lampung.

 


"Tiga hal ada di Provinsi Lampung, yaitu memiliki pulau-pulau. Dan kepulauan ini jaraknya dekat hanya sekitar setengah jam dari Kota Bandarlampung. Kemudian ada pantai, yang cukup 15-20 menit dari kota, dan ada gunung. Maka kami akan kembangkan ada dua atau tiga Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata. Yang pertama ada di Bakauheni Lampung Selatan yang mungkin dikembangkan oleh Mayapada Group dan Bakrie Group," ucap dia.

 

Ia melanjutkan di Bakauheni luas area yang akan dikembangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata sekitar 5.000 hektare. Lalu akan ada pengembangan di Kabupaten Pesawaran dengan luasan sekitar 1.000-1.400 hektare.

 

 

 

"Jadi harapannya ketika Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata ini didirikan, kami sudah bisa desain arah pembangunan itu khusus untuk mendongkrak sektor pariwisata daerah," tambahnya.

 

Menurut dia, dalam 10-20 tahun ke depan Provinsi Lampung sudah memiliki dua kawasan wisata yang memiliki fasilitas sangat bagus.

 

"Di 2024 kemarin tercatat kunjungan wisata di Lampung sebanyak 18 juta orang dari wisatawan domestik atau mancanegara. Dan setahun ini, tercatat Lampung diproyeksikan akan ada 28-30 juta kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Provinsi Lampung," kata dia.

 

Ia mengatakan hal tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan kunjungan wisata dan peningkatan sektor pariwisata Lampung.

 

"Ini menggembirakan, bahkan spending rate tahun kemarin hanya sekitar Rp1,3-1,4 juta per kapita per kunjungan wisatawan. Tapi tahun ini sudah naik Rp1,8 juta per kapita per kunjungan. Jadi hampir Rp50 triliun GDP Lampung masuk dari sektor pariwisata. Kami yakin kalau ini didesain dengan baik dan investor datang, maka dampak dari sektor pariwisata akan berlipat ganda," ujar dia.(ant/p1)