Advertisement
| Seorang Wisatawan Domestik sedang mengagumi indahnya pantai di Teluk Lampung Foto : Keysa salsabila/ Pikiran Lampung |
Bandarlampung (Pikiran Lampung) - Pontensi ekonimi dari sektor pariwisata yang sangat besari di Provinsi Lampung akan dikembangkan lebih serius lagi.
Oleh karenanya, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal akan 'gass poll' untuk kebangkan Potensi wisata Lampung. Dengan didukung penuh oleh sekdaprov marindo Kurniawan.
Gubernur Mirza mengatakan, bahwa pemerintah daerah segera mengembangkan Kawasan
Ekonomi Khusus Pariwisata mulai tahun 2026.
"Yang paling menarik dari Lampung adalah tentang
pariwisata, sebab Lampung terkenal dengan garis pantainya yang panjang, yakni
hampir 70 persen adalah pantai," ujar Gubernur Lampung Rahmat Mirzani
Djausal saat pembukaan Lampung Economic Investment Forum yang diikuti secara
daring di Bandarlampung, Selasa (4/11).
Ia mengatakan dengan potensi alam serta objek wisata yang
melimpah di Provinsi Lampung maka sektor pariwisata daerah harus terus
dikembangkan, salah satunya dengan menarik investasi di bidang pariwisata ke
daerah.
"Hari ini banyak sekali kawasan-kawasan pariwisata
yang sudah mulai dikembangkan, tapi ini masih secara organik. Kami telah
merencanakan tahun depan akan mendesain pariwisata disini dengan sangat baik.
Hal itu dilakukan dengan dibuatnya Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata,"
katanya.
Ia menjelaskan akan ada tiga segmen dalam pengembangan
Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata di Provinsi Lampung.
"Tiga hal ada di Provinsi Lampung, yaitu memiliki
pulau-pulau. Dan kepulauan ini jaraknya dekat hanya sekitar setengah jam dari
Kota Bandarlampung. Kemudian ada pantai, yang cukup 15-20 menit dari kota, dan
ada gunung. Maka kami akan kembangkan ada dua atau tiga Kawasan Ekonomi Khusus
Pariwisata. Yang pertama ada di Bakauheni Lampung Selatan yang mungkin
dikembangkan oleh Mayapada Group dan Bakrie Group," ucap dia.
Ia melanjutkan di Bakauheni luas area yang akan
dikembangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata sekitar 5.000 hektare.
Lalu akan ada pengembangan di Kabupaten Pesawaran dengan luasan sekitar
1.000-1.400 hektare.
"Jadi harapannya ketika Kawasan Ekonomi Khusus
Pariwisata ini didirikan, kami sudah bisa desain arah pembangunan itu khusus
untuk mendongkrak sektor pariwisata daerah," tambahnya.
Menurut dia, dalam 10-20 tahun ke depan Provinsi Lampung
sudah memiliki dua kawasan wisata yang memiliki fasilitas sangat bagus.
"Di 2024 kemarin tercatat kunjungan wisata di Lampung
sebanyak 18 juta orang dari wisatawan domestik atau mancanegara. Dan setahun
ini, tercatat Lampung diproyeksikan akan ada 28-30 juta kunjungan wisatawan
domestik dan mancanegara ke Provinsi Lampung," kata dia.
Ia mengatakan hal tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan
kunjungan wisata dan peningkatan sektor pariwisata Lampung.
"Ini menggembirakan, bahkan spending rate tahun
kemarin hanya sekitar Rp1,3-1,4 juta per kapita per kunjungan wisatawan. Tapi
tahun ini sudah naik Rp1,8 juta per kapita per kunjungan. Jadi hampir Rp50
triliun GDP Lampung masuk dari sektor pariwisata. Kami yakin kalau ini didesain
dengan baik dan investor datang, maka dampak dari sektor pariwisata akan
berlipat ganda," ujar dia.(ant/p1)