lisensi

Selasa, 18 November 2025, November 18, 2025 WIB
Last Updated 2025-11-19T01:38:19Z
Basarnas LampungCuaca Ekstrim

Potensi Cuaca Buruk dan Ombak Besar, Pos SAR Bakauheni Imbau Nelayan Waspada

Advertisement



Lamsel (Pikiran Lampung) – Dalam beberapa hari terakhir di bulan Novenber 2025 ini, cuaca ekstrim telah melanda sebagaian wilayah Provinsi Lampung.

Seperti angin puting beliung di enam kabupaten serta banjir di pesisir Lampung.

 

Oleh Karenanya, Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos SAR Bakauheni terus menggencarkan patroli laut guna memberikan imbauan kepada nelayan agar waspada potensi cuaca buruk dan ombak besar di sejumlah wilayah perairan Selat Sunda, Lampung Selatan.

 

Kepala Pos SAR Bakauheni Rezie Kuswara di Lampung Selatan, mengatakan berdasarkan prediksi dari BMKG akan ada peningkatan cuaca buruk dan gelombang tinggi pada periode November 2025 hingga Januari 2026.

 

"Saya mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan laut, dan nelayan sekitar pesisir pantai Lampung Selatan untuk tetap waspada terkait dengan perubahan cuaca yang sering berubah dan gelombang yang cukup tinggi,” katanya, Selasa (19/11/2025).

 


Untuk memastikan keselamatan masyarakat, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan melakukan patroli di wilayah perairan pantai Lampung Selatan guna memberikan edukasi dan imbauan kepada nelayan agar tetap berhati-hati dalam beraktivitas mencari ikan di laut.

 

“Untuk nelayan yang akan mencari ikan di tengah laut, agar selalu memperhatikan kondisi cuaca yang diinformasikan oleh BMKG, serta selalu waspada dan apabila ada hal yang emergency agar segera menghubungi Call Center 115 untuk meminta pertolongan,” ucapnya.

 

Tidak hanya itu pihaknya bersama Polres Lampung Selatan dan instansi lainnya telah menggelar apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 dalam upaya menghadapi potensi bencana di wilayah tersebut.

 


Ia menjelaskan kegiatan apel tersebut melibatkan berbagai unsur, mulai dari TNI, Polri, Pemda, BPBD, Damkar, Satpol PP, Dinas Kesehatan, hingga relawan Tagana dan pramuka.

 

Menurut dia, wilayah Lampung Selatan memiliki risiko terhadap bencana karena letaknya yang berdekatan dengan pesisir pantai. Maka dari itulah, ia meminta agar aparat di tingkat desa dan kecamatan aktif menyebarluaskan informasi dari BMKG kepada masyarakat.(ant/pl)