Advertisement
Bandar Lampung (Pikiran Lampung) - Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kota Bandar Lampung membuat sebuah pohon mahoni berukuran besar tumbang dan menutup hampir seluruh badan jalan di Jalan Panglima Polim, Kelurahan Segala Mider, Kecamatan Tanjung Karang Barat, pada Selasa, (18/11/2025).
Beruntung dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun kerusakan rumah warga. Pohon tumbang diperkirakan terjadi akibat cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut sejak pagi hari. Meski demikian, tumbangnya pohon sempat menghambat arus lalu lintas dan membuat aktivitas warga terganggu.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung, Marindo Kurniawan, mengimbau seluruh masyarakat di Provinsi Lampung untuk meningkatkan kewaspadaan terkait kondisi cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah berpotensi menimbulkan banjir, genangan air, hingga pohon tumbang yang dapat membahayakan warga.
Marindo menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan BPBD, Dinas Perhubungan, hingga aparat di tingkat kecamatan dan desa untuk memonitor potensi bencana di berbagai titik rawan. Ia meminta masyarakat tetap tenang namun sigap menghadapi perubahan cuaca yang tidak menentu.
“Kami mengimbau masyarakat Lampung untuk selalu waspada, terutama saat beraktivitas di luar rumah. Hujan deras dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan banjir maupun pohon tumbang. Pengguna jalan juga kami minta berhati-hati, kurangi kecepatan dan perhatikan kondisi sekitar,” ujar Marindo, Selasa (18/11/2025).
Ia menambahkan bahwa masyarakat sebaiknya mengikuti informasi dan peringatan dini dari BMKG serta segera melaporkan kejadian bencana kepada pihak berwenang agar dapat ditangani dengan cepat.
Pemerintah Provinsi Lampung juga mengingatkan warga untuk memastikan saluran air di lingkungan tetap bersih, menghindari berteduh di bawah pohon saat hujan lebat, serta memastikan instalasi listrik aman dari potensi korsleting akibat air.
“Kesiapsiagaan kita bersama sangat penting. Mari jaga keselamatan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Segera laporkan apabila terjadi peristiwa bencana dilingkungan sekitar” tutup Marindo.
Mendagri Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana
Cuaca ekstrem saat ini memang sedang menjadi isu nasional. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian akan bertolak ke Kabupaten Cilacap untuk memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana. Sebagaimana diketahui, wilayah tersebut telah mengalami banjir dan longsor yang menewaskan warga serta menyebabkan sejumlah warga lainnya hilang.
Mendagri menjelaskan bahwa pihaknya memberikan arahan kepada para kepala daerah untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi akibat meningkatnya curah hujan. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi curah hujan tinggi diperkirakan terjadi pada November 2025 hingga Januari 2026, terutama di wilayah selatan Indonesia, mulai dari Bengkulu, Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, NTB, NTT, hingga selatan Maluku dan Papua.
“Jalan kalau mungkin yang rawan longsor diperbaiki. Kalau pun masih kekurangan anggaran, untuk itu [daerah] ditetapkan sebagai status darurat, BNPB dapat melakukan back up untuk memberikan bantuan anggaran, perbaikan, maupun juga untuk pencegahan bencana. Maupun juga untuk operasi modifikasi cuaca,” jelasnya.
Ia mengingatkan seluruh kepala daerah untuk belajar dari bencana banjir dan longsor di Cilacap. Setiap daerah diminta menginventarisasi titik-titik rawan longsor maupun banjir akibat tingginya curah hujan, dan setelah itu mengambil langkah-langkah mitigasi, misalnya dengan melakukan penguatan pada area rawan longsor. Jika hal tersebut tidak memungkinkan, maka warga perlu direlokasi sementara.(Red)
