Advertisement
Jakarta (Pikiran Lampung) - Jumlah korban yang meninggal akibat bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh mencapai 867 orang. Angka ini mengalami peningkatan sebanyak 91 orang dibandingkan dengan data pada Kamis (4/12) yang mencatat 776 korban tewas.
"Total di tiga provinsi ini, 867 korban meninggal dunia," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, dalam konferensi pers, Jumat (5/12/25).
Abdul Muhari juga merinci distribusi jumlah korban meninggal di masing-masing provinsi. Di Sumatera Utara, tercatat sebanyak 312 orang yang meninggal, sementara di Aceh jumlahnya mencapai 345 orang, dan di Sumatera Barat terdapat 210 orang yang meninggal dunia.
Selain itu, Muhari juga menambahkan bahwa masih ada 521 orang yang dinyatakan hilang akibat bencana banjir dan longsor di kawasan Sumatera. Dari total tersebut, 133 orang hilang berasal dari Sumatera Utara, 174 orang dari Aceh, dan 214 orang dari Sumatera Barat.
Muhari telah memberikan informasi terbaru mengenai jumlah warga yang terpaksa mengungsi di wilayah Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Dia mengungkapkan bahwa di Sumatera Utara, terdapat 51.443 jiwa yang mengungsi.
Sementara itu, untuk Aceh, jumlah pengungsi mencapai 775.342 jiwa, dan di Sumatera Barat terdapat 22.354 jiwa yang juga mengungsi. "Total pengungsi yang terdata di posko 849.193," kata Muhari.
Data yang disampaikan oleh Muhari menunjukkan kondisi yang cukup memprihatinkan di kawasan tersebut. Dengan total 849.193 jiwa yang tercatat sebagai pengungsi, situasi ini membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak.
Upaya penanganan dan bantuan yang cepat dan tepat sangat diperlukan untuk meringankan beban para pengungsi yang terkena dampak. "Total pengungsi yang terdata di posko 849.193," kata Muhari, menegaskan urgensi situasi ini.(*)
