Advertisement
PRINGSEWU (Pikiran Lampung)- Berbagai terobosan dilakukan oleh PJ. Bupati Pringsewu Dr.Hi Marindo Kurniwan. Salah satunya dengan gagasan wisata kesehatan. Dimana, Marindo telah mengeluarkan Program untuk menjadikan Kabupaten Pringsewu jadi pusat kesehatan dan pengobatan.
Yang tidak hanya untuk lingkup nasional namun juga dunia. Langkah ini telah dimulai PJ Bupati Marindo dengan Stem Cell and Cancer Research (SCCR) Indonesia di Semarang Jawa Tengah, beberapa hari lalu. “ Kita akan kembangkan Kabupaten Pringsewu sebagai pusat kesehatan, bukan hanya di Provinsi Lampung, tapi juga di tingkat nasional bahkan dunia,”jelasnya kemarin.
Dalam rangka pengembangan ekonomi lokal, menurut Pj Bupati Pringsewu, dengan menjalin kerjasama dengan SCCR, Pringsewu bisa menjadi tujuan wisata kesehatan, dengan menarik pasien dari berbagai daerah bahkan mancanegara untuk berobat ke RSUD Pringsewu, bilamana dapat menjadi pusat layanan kesehatan berbasis riset dengan stem cell beserta turunannya.
“ Dengan banyaknya orang yang datang berobat ke Kabupaten Pringsewu ini akan berimbah ke ekonomi lokal. Yang bisa dikatakan ini juga adalah wisata Kesehatan, orang datang ke Pringsewu sambal cek kesehatan dan jalan –jalan menikmati indahnya alam pringsewu,”pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pj bupati Pringsewu, Dr. Hi Marindo Kurniawan gagas kerjasama untuk mengatasi penyakit kangker di Kabupaten Pringsewu.
Dimana, Pj Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan menandatangani nota kesepahaman dengan Stem Cell and Cancer Research (SCCR) Indonesia. Prosesi penandatanganan dilaksanakan di Kantor SCCR Indonesia di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/11/2024).
Acara penandatanganan nota kesepahaman antara Pemkab Pringsewu dengan SCCR Indonesia merupakan kali pertama di Indonesia dan dihadiri jajaran Pemkab Pringsewu dan SCCR Indonesia.
Dengan adanya nota kesepahaman antara Pemkab Pringsewu dengan SCCR Indonesia ini, Pj Bupati Pringsewu berharap pemerintah daerah mendapat banyak manfaat, di antaranya peningkatan SDM kesehatan, ketersediaan pakar, akses langsung bagi masyarakat Pringsewu yang ingin menambah pengetahuan dan pengalaman langsung dengan para ahli di bidang stem cell dan kanker.
“Adanya kemungkinan pengembangan program pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan, terutama yang berkaitan dengan stem cell, disamping meningkatkan kualitas SDM tenaga kesehatan lokal,” ujarnya.
Selanjutnya, dalam kaitan penelitian bersama, dengan berkolaborasi dalam bidang penelitian, akan mendorong tumbuhnya generasi peneliti muda di Kabupaten Pringsewu. Termasuk dalam peningkatan layanan kesehatan, yakni adanya terobosan teknologi, berupa penerapan teknologi stem cell dalam pengobatan berbagai penyakit, yang dapat dijadikan alternatif pengobatan yang lebih efektif.
“Dalam upaya pencegahan penyakit, dengan adanya riset, diharapkan dapat ditemukan metode pencegahan penyakit yang lebih baik, khususnya penyakit degeneratif. Di samping akses yang lebih mudah, dimana masyarakat Pringsewu akan memiliki akses yang lebih mudah terhadap layanan kesehatan berbasis riset yang berkualitas,” katanya.
Begitu pula dalam rangka pengembangan ekonomi lokal, menurut Pj Bupati Pringsewu, dengan menjalin kerjasama dengan SCCR, Pringsewu bisa menjadi tujuan wisata kesehatan, dengan menarik pasien dari berbagai daerah bahkan mancanegara untuk berobat ke RSUD Pringsewu, bilamana dapat menjadi pusat layanan kesehatan berbasis riset dengan stem cell beserta turunannya.
Lebih lanjut dikatakan Pj Bupati Pringsewu bahwa adanya kerjasama antara Pemkab Pringsewu dengan SCCR ini akan meningkatkan prestise Kabupaten Pringsewu di tingkat nasional dan bahkan internasional. Dengan adanya MOU antara Pemkab Pringsewu dg SCCR, hal ini menunjukkan adanya komitmen Pemkab. Pringsewu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kolaborasi ini tentunya dapat menjadi model bagi kerjasama antarsektor pemerintah, akademisi dan masyarakat.
“Nota kesepahaman antara SCCR Semarang dan Pemkab. Pringsewu ini memiliki potensi yang sangat besar bagi meningkatnya kualitas hidup masyarakat Pringsewu. Namun, keberhasilan implementasinya tentu memerlukan perencanaan yang matang, kerjasama yang baik antar semua pihak, serta dukungan yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur sekaligus pendiri SCCR Indonesia Prof.Dr.dr.Agung Putra, M.Si., Med. mengharapkan melalui nota kesepahaman tersebut yang merupakan implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, Universitas Profesor Agung Putra dan SCCR Indonesia dapat turut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas SDM.
“Begitu pula sebaliknya, Pemerintah Kabupaten Pringsewu dapat memberikan wahana pengabdian maupun wahana penelitian. Kolaborasi ini akan mendorong lahirnya berbagai penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat, dimana hasil-hasil penelitian dapat langsung diaplikasikan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat,” ujarnya.(ceo)