Advertisement
Bandarlampung (Pikiran Lampung)- Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal langsung kebut untuk menurunkan angka kemiskinan di Bumi Ruwa Jurai. Dengan terobosan berbagai program yang menyentuh kepentingan masyarakat hingga ke desa.
Gubernur yang akrab disapa kiay Mirza ini mengatakan
pelaksanaan program pemerintah yang langsung berdampak terhadap masyarakat akan
mengurangi tingkat kemiskinan.
"Saya optimis tingkat kemiskinan di Lampung akan
berkurang dengan melaksanakan berbagai program yang mendukung kesejahteraan
masyarakat, seperti yang sudah dilaksanakan Presiden melalui program yang
langsung dirasakan petani," ujarnya di Bandarlampung, Kamis (10/4).
Ia mengatakan dengan adanya program pemerintah yang
langsung menyentuh masyarakat hingga di pedesaan, maka akan meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat, sehingga dapat mengurangi tingkat
kemiskinan di daerah.
"Salah satu program yang sudah dilakukan adalah
adanya pengaturan harga gabah dan jagung dan ini langsung dirasakan masyarakat
dan petani yang ada di desa. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Lampung akan
mengarahkan kebijakan ini agar dapat menjadi daya ungkit dalam menurunkan
tingkat kemiskinan," katanya.
Dia melanjutkan upaya untuk terus meningkatkan taraf hidup
petani di daerahnya akan terus dilakukan agar pertumbuhan ekonomi juga terus
terjadi terutama perekonomian di desa.
"Kita tidak mungkin menyerahkan jalannya ekonomi ini
kepada mekanisme pasar saja, sebab rakyat yang akan susah. Dengan adanya upaya
meningkatkan kesejahteraan, petani sudah ada kenaikan pendapatan petani dengan
harga gabah Rp6.500 per kilogram," ucap dia.
Menurut dia, saat ini pendapatan rata-rata petani yang ada
di daerahnya dapat mencapai Rp4-5 juta per bulan.
"Dengan intervensi pemerintah melalui program-program
yang langsung menyentuh masyarakat, tentu akan membuat pertumbuhan ekonomi
lebih baik, taraf hidup meningkat dan kemiskinan berkurang," tambahnya.
Dia melanjutkan pemerintah daerah pun akan membuat
berbagai kebijakan yang mendukung peningkatan kualitas serta taraf hidup
masyarakat, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
"Untuk mewujudkan ini tentu harus ada yang
menggerakkan, agar bisa adil dirasakan oleh seluruh masyarakat tanpa
terkecuali," tambahnya.
Provinsi Lampung, dengan jumlah penduduk sebanyak 9 juta
jiwa, memiliki sumber daya manusia produktif sebanyak 6,7 juta jiwa.
Namun, Lampung masih menghadapi masalah seperti masih
tingginya tingkat kemiskinan yakni sebesar 10,62 persen atau di atas rata-rata
nasional, kemudian pertumbuhan ekonomi 4,57 persen, tingkat pengangguran
terbuka sebesar 4,19 persen, dan indeks pembangunan manusia (IPM) 73,13.(ant/p1)