lisensi

Minggu, 27 April 2025, April 27, 2025 WIB
Last Updated 2025-04-27T13:13:37Z
HukumJPO Siger Milenial Bandarlampung Bermasalah

Terindikasi Ada Kejanggalan, Pihak Berwajib Diminta Periksa Anggaran Pembangunan JPO Siger Milenial

Advertisement


Bandarlampung (Pikiran Lampung)
Pembangunan jembatan penyebrangan (JPO) Siger Milenial yang menghubungkan kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung dan Masjid Alfurqon, dinilai tidak pro rakyat dan cenderung menghamburkan dana APBD dan tidak mengacu pada skala prioritas.

Banyak kalangan yang menilai jika anggaran proyek JPO ini diduga banyak kejanggalan dan ada pengelembungan. 

Oleh karenanya, banyak kalangan warga Bandarlampung yang meminta agar pihak berwajib bisa memeriksa oknum-oknum pengguna anggaran tersebut. Baik dari lingkungan Pemkot Bandarlampung, dinas terkait, hingga rekanan  yaang terbat dalam proyek JPU ini. 

" Ya, kami imbau untuk pihak berwajib, baik Kejati, Polda Lampung hingga KPK bisa turun dan memeriksa adanya indikasi mark-up anggaran JPO ini,"jelas Yusantri, Ketua harian Aliansi Tunas Lampung, Minggu (27/4/2025). 

Apa lagi tambah Yusantri, manfaat jembatan tersebut sangat minim untuk warga Bandarlampung. 

"Azas manfaatnya gak terlalu membantu, apa lagi Bandarlampung sering banjir, kenapa fokus bangun mercusuar bukannya fokus anggaran untk mengatasi banjir, Apa lagi baru kemarin ada banjir besar menelan korban jiwa,"tegasnya. 

JPO ini kata dia, berdiri di badan jalan nasional, merusak taman dan menambah keruwetan. "Manafatnya minim, anggarannya sangat besar, ini harus diusut oleh pihak berwajib dengan sangat serius,"jelasnya. 


Untuk diketahui, Pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Siger Milenial yang menghubungkan Masjid Agung Al-Furqon dengan Gedung Parkir Pemkot Bandar Lampung telah selesai dan diresmikan pada 14 Februari 2025. JPO ini memiliki panjang 200 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 10 meter, dengan total anggaran mencapai Rp 20,5 miliar. 

Detail Pembangunan: Mulai Juli 2023. Dua tahap, tahap pertama diselesaikan pada akhir 2023 dan tahap kedua dilanjutkan pada APBD murni 2024.  Proyek ini mengalami keterlambatan dari target awal penyelesaian, tetapi telah selesai dan diresmikan pada 14 Februari 2025. (CEO)