Advertisement
Bandar Lampung (Pikiran Lampung) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung telah menginjak usia ke-55 tahun. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) provinsi Lampung, Marindo Kurniawan turut memuji atas kontribusi jurnalis di Lampung, karena dengan tulisan dari para jurnalis Lampung, membuat provinsi Lampung bisa semakin lebih maju.
"Dari berita-berita yang dibuat oleh para jurnalis, baik cetak, online maupun televisi lokal maupun streaming, dapat membuat Lampung lebih maju, bukan hanya tulisan yang memberitakan pembangunan di Lampung saja, tapi kritik yang bersifat membangun pun dapat menjadi evaluasi pemerintah setempat untuk merealisasikam apa yang menjadi kritik para jurnalis," ucap calon kuat Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung tersebut, pada Media Pikiran Lampung, Selasa (27/05/2025).
Marindo Kurniawan menjelaskan, seperti Media Pikiran Lampung, selalu memberitakan pembangunan yang ada di provinsi Lampung.
" Kami apresiasi seperti halnya berita di Pikiran Lampung, Ya walaupum kadang sering membuat berita seperti kritik membangun, menurut saya itu merupakan sentilan agar kami dapat bekerja lebih baik lagi untuk mewujudkan Lampung Maju," jelasnya.
Ia melanjutkan, contoh lain seperti media Analisis yang kadang membuat berita yang mengkritisi pembangunan yang masih belum merata.
"Tentu itu akan jadi atensi kami untuk menangani apa penyebab dan cara mengatasimya, agar pembangunan di Lampung lebih baik lagi.
Orang nomor satu di BPKAD Lampung tersebut memuji kontribusi para jurnalis di Lampung yang benar-benar peduli.dengan apa yang terjadi di Lampung.
"Baik itu di bidang ekonomi, pemerintahan, kriminal, pendidikan dan lain-lain, hal tersebut membuktikan bahwa para jurnalis di Lampung merupakan jurnalis yang bersinergi dalam rangka mendukung pembangunan menuju Lampung Maju.
"Terakhir, saya mengucapkan selamat HUT ke-55 PWI Lampung, tetap menjadi insan pers yang netral, memberitakan pembangunan dan mengkritik sesuai fakta, dan tetap menjadi jurnalis yang bermartabat," pungkasnya. (Susi Bakung)