lisensi

Sabtu, 17 Mei 2025, Mei 17, 2025 WIB
Last Updated 2025-05-18T04:00:37Z
HukumKriminal

Keluarga Tabrani Minta APH Tangkap Provokator Pembakaran Rumah Kakam Gunung Agung Lamteng

Advertisement

Kondisi Terkini Rumah Kakam Gunung Agung Lamteng,
Foto Ade Irma/Pikiran Lampung 

Terusan Nunyai Lamteng (Pikiran Lampung) – Inden berdarah terjadi di Pasar Bandar Agung ketika dua pria berinisial Sur dan Dw, terlibat Pertikaian sengit yang berakhir tragis. yang mana diketahui 'Sur' tewas setelah terkena sabetan senjata tajam dalam perkelahian tersebut. Namun, insiden yang murni merupakan perkelahian pribadi itu justru memicu reaksi massa yang tak terduga dan sangat disayangkan.


Kemarahan keluarga yang mendengar kabar kematian Sur tiba-tiba memuncak. Tanpa dasar yang jelas, massa melampiaskan amarah dengan membakar rumah milik Tabrani yang merupakan orang tua dari Kepala Kampung Gunung Agung . Padahal, seperti ditegaskan Frans, duel tersebut sama sekali tidak melibatkan dirinya ataupun keluarganya.


“Perkelahian itu terjadi antara dua orang secara langsung. Tidak ada hubungannya dengan Kepala Kampung maupun keluarganya. Kenapa rumah orang tua saya yang menjadi sasaran?” ungkap Frans dengan nada kecewa kepada Pikiran lampung. 


Frans menambahkan, bila ada dugaan keterlibatan pihak lain, seharusnya diselesaikan melalui jalur hukum. “Kalau memang ada tuduhan, sampaikan ke aparat penegak hukum, bukan dengan membakar rumah orang tak bersalah dan main hakim sendiri ,” tegasnya.


Keluarga Tabrani kini meminta agar aparat penegak hukum segera bertindak tegas. Mereka mendesak agar yang menjadi dalang ataupun provokator  pelaku pembakaran  rumah Orang Tua Kepala Kampung Gunung Agung tersebut segera ditangkap dan diproses secara hukum.


“Masalah pengrusakan dan pembakaran ini tidak bisa dibiarkan. Kami menuntut agar pelaku dan provokator segera ditahan dan diadili,” pinta Frans.


Sebelumnya diketahui bahwa aksi massa yang semula hanya  puluhan orang namun diduga terprovokasi sehingga massa terus bertambah. Selang beberapa warga , jumlahnya meningkat menjadi ratusan bahkan ribuan, hingga menyebabkan situasi sempat mencekam di sekitar lokasi pembakaran hingga pemblokiran jalan raya oleh massa. 


Pihak berwenang diharapkan segera mengendalikan situasi dan mengusut tuntas peristiwa ini agar keadilan dapat ditegakkan serta tidak terjadi aksi main hakim sendiri di kemudian hari.


Dari insiden tersebut, Pihak Kepala Kampung mengalami kerugian materil hingga  Ratusan juta rupiah. (Ade)