lisensi

Kamis, 01 Mei 2025, Mei 01, 2025 WIB
Last Updated 2025-05-02T00:45:18Z
Bandar LampungGubernur kaiy Mirzakepala BPKAD Marindo kurniawan

Serius Tangani Banjir di Lampung, Gubernur Mirza Segera Bentuk Satgas Mitigas

Advertisement

Gubernur Mirza didamping kepala BPKAD Marindo Kurniawan dan Kadis PSDA Saat menijau Lokasi Banjir belum lama ini. Foto istimewa 


 Bandarlampung (Pikiran Lampung)- Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djuasal sangat serius untuk melindungi warganya dari dampak bencana banjir.

Oleh karenanya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung segera membentuk satuan tugas (satgas) mitigasi dan pengendalian banjir sebagai upaya mengatasi dampak banjir yang meluas di daerah itu.

 

"Senin besok pemerintah daerah yaitu provinsi, kabupaten, kota serta instansi vertikal membuat satuan tugas mitigasi dan pengendalian banjir Provinsi Lampung untuk mencegah kasus banjir terus berulang," ujar Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal di Bandarlampung, kemarin.

 

Ia mengatakan satuan tugas tersebut akan merumuskan berbagai langkah dan upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi bencana banjir di berbagai wilayah.

 

"Langkah yang dilakukan banyak, dan tadi sudah membagi tugas serta telah menginstruksikan ke Wali Kota Bandarlampung agar segera merapikan saluran air yang tadinya lebar dua meter menjadi 30 centimeter, bisa diperbesar lagi agar air bisa mengalir lancar," katanya.

 

Beberapa bulan lalu, pihaknya telah mengajak tim ahli dari berbagai universitas di Provinsi Lampung untuk mengkaji serta menganalisis permasalahan banjir supaya dapat terselesaikan, sedangkan semua langkah dapat terlaksana secara komprehensif.

 

"Kita memerlukan rencana jangka panjang, pendek, dan menengah untuk mengatasi banjir di semua wilayah tidak hanya di Bandarlampung. Maka perlu kerja sama semua pihak," ucap dia.

 

 

Menurut dia, langkah untuk mengatasi banjir dengan memindahkan bangunan yang berada di sepadan sungai atau menutupi saluran air.

 

Pihaknya juga telah menemukan beberapa titik yang menyebabkan banjir di beberapa daerah, seperti di Kabupaten Pringsewu terdapat kasus tanggul jebol yang segera dibuat perencanaan penanggulangan.

 

Selain itu, di Kabupaten Pesawaran banjir terjadi karena hutan gundul sehingga akan dilakukan reboisasi dan di Kabupaten Lampung Selatan ada 28 titik tanggul jebol yang akan segera dibenahi.

 

"Semua instrumen penghambat air kita minta selesaikan semua, dan ini diharapkan segera selesai, sebab sudah memakan banyak nyawa," katanya.

 

Menurut dia, tata kelola pengendalian banjir yang kurang baik akan segera diatasi dengan kolaborasi semua pihak yang tergabung dalam satuan tugas mitigasi dan pengendalian banjir Provinsi Lampung.

 

"Ini semua tidak akan tertangani kalau tidak dilakukan bersama. Banjir ini bukan kesalahan pemerintah ataupun masyarakat saja tapi ini kesalahan kita bersama jadi harus diperbaiki bersama juga," ujar dia.(ant/p1)