Advertisement
Gubernur Mirza didamping kepala BPKAD Marindo Kurniawan dan Kadis PSDA Saat menijau Lokasi Banjir belum lama ini. Foto istimewa
Bandarlampung (Pikiran Lampung)- Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djuasal sangat serius untuk melindungi warganya dari dampak bencana banjir.
Oleh karenanya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung
segera membentuk satuan tugas (satgas) mitigasi dan pengendalian banjir sebagai
upaya mengatasi dampak banjir yang meluas di daerah itu.
"Senin besok pemerintah daerah yaitu provinsi,
kabupaten, kota serta instansi vertikal membuat satuan tugas mitigasi dan
pengendalian banjir Provinsi Lampung untuk mencegah kasus banjir terus
berulang," ujar Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal di Bandarlampung,
kemarin.
Ia mengatakan satuan tugas tersebut akan merumuskan
berbagai langkah dan upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi bencana banjir
di berbagai wilayah.
"Langkah yang dilakukan banyak, dan tadi sudah
membagi tugas serta telah menginstruksikan ke Wali Kota Bandarlampung agar
segera merapikan saluran air yang tadinya lebar dua meter menjadi 30
centimeter, bisa diperbesar lagi agar air bisa mengalir lancar," katanya.
Beberapa bulan lalu, pihaknya telah mengajak tim ahli dari
berbagai universitas di Provinsi Lampung untuk mengkaji serta menganalisis
permasalahan banjir supaya dapat terselesaikan, sedangkan semua langkah dapat
terlaksana secara komprehensif.
"Kita memerlukan rencana jangka panjang, pendek, dan
menengah untuk mengatasi banjir di semua wilayah tidak hanya di Bandarlampung.
Maka perlu kerja sama semua pihak," ucap dia.
Menurut dia, langkah untuk mengatasi banjir dengan
memindahkan bangunan yang berada di sepadan sungai atau menutupi saluran air.
Pihaknya juga telah menemukan beberapa titik yang
menyebabkan banjir di beberapa daerah, seperti di Kabupaten Pringsewu terdapat
kasus tanggul jebol yang segera dibuat perencanaan penanggulangan.
Selain itu, di Kabupaten Pesawaran banjir terjadi karena
hutan gundul sehingga akan dilakukan reboisasi dan di Kabupaten Lampung Selatan
ada 28 titik tanggul jebol yang akan segera dibenahi.
"Semua instrumen penghambat air kita minta selesaikan
semua, dan ini diharapkan segera selesai, sebab sudah memakan banyak
nyawa," katanya.
Menurut dia, tata kelola pengendalian banjir yang kurang
baik akan segera diatasi dengan kolaborasi semua pihak yang tergabung dalam
satuan tugas mitigasi dan pengendalian banjir Provinsi Lampung.
"Ini semua tidak akan tertangani kalau tidak
dilakukan bersama. Banjir ini bukan kesalahan pemerintah ataupun masyarakat
saja tapi ini kesalahan kita bersama jadi harus diperbaiki bersama juga,"
ujar dia.(ant/p1)