Advertisement
Jakarta (Pikiran Lampung)- Para Aparatur Sipil negara (ASN) diprediksi akan semakin ‘tajir’ alis ada pendapatan tambahan. Terutama jelang Hari Raya Idul Adha 6 Mei 2025 ini.
Dimana, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan
segera mencairkan pembayaran gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN),
serta TNI dan Polri pada bulan ini dengan total anggaran sebesar Rp49,3
triliun.
Menkeu mengatakan bahwa gaji ke-13 untuk ASN pusat,
daerah, TNI, Polri dan pensiunan ini diberikan setelah pemerintah juga
menggulirkan paket stimulus ekonomi senilai Rp24,44 triliun untuk menjaga laju
pertumbuhan dan memperkuat stabilitas perekonomian nasional.
"Selain Rp24,44 triliun dari paket stimulus ini,
seperti diketahui oleh teman-teman media gaji ke-13 juga kita cairkan bulan
Juni ini. Total anggaran sekitar Rp49,3 triliun termasuk ASN pusat, daerah,
TNI-Polri dan pensiunan," kata Menkeu Sri Mulyani usai menghadiri rapat
terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Menkeu berharap pencairan gaji ke-13 untuk ASN, TNI dan
Polri, serta paket stimulus ekonomi senilai Rp24,44 triliun ini dapat menjaga
pertumbuhan ekonomi nasional.
Adapun pencairan gaji ke-13 untuk ASN, TNI-Polri dan
pensiunan ini telah diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Maret lalu
bersamaan dengan pengumuman THR (Tunjangan Hari Raya) tahun 2025 menjelang Hari
Raya Idul Fitri.
"Sedangkan gaji ke-13 akan dibayar pada awal tahun
ajaran baru sekolah yaitu bulan Juni tahun 2025," kata Prabowo pada 11
Maret lalu.
Selain pencairan gaji ke-13 untuk ASN, pemerintah
menyatakan nilai paket stimulus yang mencapai Rp24,44 triliun itu terdiri dari
Rp23,59 triliun yang bersumber dari APBN dan Rp850 miliar dari non-APBN.
Menkeu berharap pertumbuhan ekonomi tetap terjaga
mendekati 5 persen di tengah kondisi global yang didukung dengan berbagai
langkah percepatan program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis, Koperasi
Desa Merah Putih, Sekolah Rakyat, dan rekonstruksi atau perbaikan
sekolah-sekolah sebesar Rp16 triliun.
"Kita harapkan pada
kuartal kedua pertumbuhan ekonomi tetap bisa dijaga mendekati 5 persen dari
yang tadinya diperkirakan akan melemah akibat kondisi global," kata Sri
Mulyani dalam konferensi pers. (Ant/p1)