Advertisement
Batam (Pikiran Lampung)- Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djuasal terus memacu pertumbuhan ekonomi dan pendapatan asli daerah (PAD) daerah setempat.
Salah satunya yakni, dengan melakukan penandatanganan Nota
Kesepahaman bersama antar daerah, yakni dengan provisni Jawa Tengah, Maluku
Utara dan Kepulauan Riau, Ahad (15/6/2025).
Pemerintah Provinsi Kepri, Jawa Tengah, Lampung, dan
Maluku Utara siap melakukan kerja sama untuk menggali potensi produk unggulan
di daerah masing-masing agar dapat dipasarkan secara internasional.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan melalui
jalinan kerja sama yang dilakukan empat daerah dapat menjadi peluang usaha
mikro kecil menengah (UMKM) dan pelaku usaha lokal mengembangkan usaha.
"Bagi Provinsi Lampung kerja sama ini membuka peluang
besar bagi UMKM dan pelaku usaha lokal berkembang," ujar Rahmat Mirzani
Djausal (RMD) berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Minggu.
Ia mengatakan selama ini para pelaku UMKM dan pelaku usaha
lokal melaksanakan usahanya secara mandiri, dan saat ini pemerintah mencoba
ikut ambil bagian memfasilitasi.
“Selama ini mereka berdagang sendiri. Sekarang
difasilitasi pemerintah. Ini akan memperkuat UMKM, meningkatkan pendapatan
daerah, dan membuka lapangan kerja,” katanya.
Ia melanjutkan Pemerintah Provinsi Lampung terus mendorong
perluasan pasar ekspor dengan memperkuat kolaborasi lintas daerah.
"Lampung unggul di sektor pertanian dan peternakan,
dengan surplus ayam dan hortikultura. Jawa Tengah efisien dalam produksi ayam,
Maluku Utara kuat di sektor permodalan, dan Kepri strategis sebagai pintu
ekspor. Kita bentuk rantai pasok regional yang terintegrasi,” ucap dia.
Ia menjelaskan ekspor berbasis kolaborasi antar pemerintah
juga akan meningkatkan daya tawar produk Indonesia di pasar global.
“Kalau jalan sendiri-sendiri, kita kecil. Tapi jika dikonsolidasikan lewat BUMD dan difasilitasi negara, ini akan menjadi model distribusi dan ekspor yang makin kuat," tambahnya.
Tanggapan tambahan dikatakan oleh Gubernur Kepulauan Riau
Ansar Ahmad.
"Sinergi antar daerah sangat penting untuk menjawab kebutuhan pangan nasional dan ekspor," ujar Ansar.
Ia pun mengusulkan dibentuknya hub promosi ekspor ke Johor
dan Singapura melalui mengaktivasi kembali Sumatera Promotion Center.
Sebelumnya diketahui empat provinsi yakni Provinsi
Kepulauan Riau, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi
Lampung melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman bersama antar daerah.
Pertemuan tersebut menjadi tonggak awal konsolidasi antar
daerah dalam membangun ekonomi berbasis potensi unggulan nasional, yang
berorientasi ekspor, berkelanjutan, dan berbasis kerja sama multi pihak.
Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengatakan bahwa kerja
sama ini menjadi perwujudan dari arahan Presiden melalui Kementerian Dalam
Negeri guna membuka ruang kerja sama antardaerah yang tertuang dalam
Permendagri No.22 Tahun 2022 tentang Tata Cara Kerja Sama Daerah dengan Daerah
Lain dan Kerja Sama Daerah dengan Pihak Ketiga. (ant/Susi)