Advertisement
Bandar Lampung (Pikiran Lampung) - Hingga menjelang akhir tahun 2025 ini, masih banyak jalan di Kota Bandar Lampung yang rusak parah dan butuh perbaikan. Hal ini menunjukkan buruknya kinerja Wali Kota yang lebih mengutamakan hibah ratusan milyar kepada instansi vertikal yang sudah memiliki anggaran sendiri daripada kepentingan masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan pemerhati sosial, Ichwan yang juga Ketua Umum Jaringan Penggiat Sosial Indonesia (JPSI). Kepada wartawan menuturkan bahwa berdasarkan pantauan disejumlah titik kondisi jalan di sejumlah wilayah Kota Bandar Lampung masih banyak yang rusak terutama yang berada di tengah jantung kota tapis berseri.
"Hal ini mencerminkan kurangnya prioritas pemerintah kota dalam memperbaiki infrastruktur, sementara anggaran hibah kepada instansi vertikal justru lebih besar. Selain itu banyak pembangunan proyek dengan anggaran fantastis tapi tidak ada manfaatnya seperti pembangunan gapura dan tugu Chinatown, JPO milenial dan masih banyak lagi" ujar Ichwan, Kamis (30/10/2025).
Ia mencontohkan, beberapa ruas jalan utama di Kecamatan Kedamaian tampak lubang menganga dengan kedalaman dan lebarnya hampir menghabiskan struktur jalan. "Kerusakan hampir memenuhi badan jalan. Sementara kendaraan baik mobil maupun motor terpaksa ekstra hati-hati, terlebih saat musim hujan jalan menyerupai kubangan" terang Ichwan.
Selain itu, Ichwan juga menunjukan beberapa foto dan video kondisi jalan lingkungan di Kelurahan Tanjung Gading yang mengalami kerusakan parah. "Ada juga jalan besar di Pahoman perbatasan dengan Tanjung Gading tepatnya di Jl. Sonokeling samping exs gedung selebritis kondisinya hancur parah" tuturnya.
Ketum JPSI juga mengkritik Pemerintah Kota Bandar Lampung dinilai mengabaikan pembangunan jalan prioritas yang menjadi kebutuhan utama masyarakat. Banyak ruas jalan yang rusak parah dan belum diperbaiki, sementara anggaran daerah justru lebih difokuskan pada kegiatan seremonial dan hibah kepada instansi vertikal.
"Kondisi ini menimbulkan kekecewaan masyarakat terhadap kinerja wali kota yang dianggap tidak peka terhadap kebutuhan dasar warga" pungkasnya.
Repoter : Keysa Salsabila
Editor : Susiana Sudirman