lisensi

Selasa, 07 Oktober 2025, Oktober 07, 2025 WIB
Last Updated 2025-10-07T16:29:35Z
Kadisdikbud Lampung Thomas AmiricoPendidikan

Kadisdikbud Thomas Amirico Hadiri Bimtek Literasi Digital SMA dan SMK Se-Lampung Selatan

Advertisement


Lampung Selatan (Pikiran Lampung) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Thomas Amirico menghadiri Bimtek Implementasi Literasi Digital SMA dan SMK Se-Lampung Selatan, di SMA Negeri 2 Kalianda, Selasa (07/10/2025).


Dalam sambutannya ia mengingatkan kepada para guru dan penggerak pendidikan di Lampung Selatan, untuk serius dan benar benar meningkatkan kualitas pendidikan. Bangkit dan keluar dari zona nyaman Hingga target IPM Lampung meningkat di tahun 2026.


"Mari kita kembali bergerak bangkit meningkatkan kualitas pendidikan di Lampung terutama literasi, agar IPM meningkat. Jika tahun depan tidak ada peningkatan, maka artinya para kepala sekolah dan guru tidak layak. Jangan karena merasa dalam zona nyaman hingga melupakan kewajiban pendidik, " Kata Thomas Amirico.


Thomas bersama rombongan didampingi Kabid SMA Diona Khatarina S. Sos, MPd, Kacabdin I, MKKS, dan tim Pemred Club. Kegiatan ini diadakan dalam rangka melakukan penguatan literasi di SMA dan SMK dalam rangka mendongkrak IPM Lampung yang selama ini masih rendah.


"Secara data Literasi di Lampung Selatan rendah, dari 115 sekolah, baru satu perpustakaan terakreditasi hanya SMA Negeri 2 Kalianda. Karena itu kita harus kembali membangkitkan minat baca, menulis, kreatifitas, kreasi siswa hingga Literasi di sekolah meningkat, " Kata Thomas.


Thomas menjelaskan literasi digital adalah kemampuan seseorang untuk mengakses, memahami, menggunakan, menilai, dan menciptakan informasi melalui teknologi digital seperti komputer, internet, dan perangkat lainnya secara efektif dan bertanggung jawab.


"Kemampuan ini mencakup keterampilan untuk bernavigasi di dunia digital, kritis terhadap informasi, berkomunikasi secara digital, serta menjaga keamanan dan etika dalam beraktivitas di ruang siber, " ujarnya.


Literasi digital menjadi penting untuk menghadapi Informasi Palsu. Bagaimana kita ikut membantu masyarakat membedakan informasi yang benar dan salah, terutama dengan meningkatnya penyebaran hoaks.


"Kita ikut memberikan pengetahuan cara melindungi data diri dan keluarga dari risiko kejahatan siber. Memungkinkan individu untuk memanfaatkan teknologi guna mencapai tujuan pribadi, profesional, dan juga memfasilitasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat digital secara aktif dan produktif," pungkasnya.(*)