lisensi

Sabtu, 06 Desember 2025, Desember 06, 2025 WIB
Last Updated 2025-12-06T13:53:47Z
Dugaan Pembalakan Liar Di Pugung Penengahan Pesisir Barat

Rawan Bencana, Anggota DPRD Lampung Minta Pembalakan Hutan di Pesisir Barat Segera Dihentikan

Advertisement


Bandar Lampung (Pikiran Lampung) – Dugaan Pembalakan hutan di Kabupaten Pesisir Barat Dikhawatirkan mengakibatkan bencana, Anggota DPRD Provinsi Lampung Fraksi Golkar meminta Pemerintah dan Kapolda untuk menindaklanjuti permasalah tersebut.


Dihubungi melalui telepon, Ismet Roni Anggota DPRD Provinsi Lampung Fraksi Partai Golkar, menegaskan bahwa Pemerintah dan Kapolda secepatnya mengambil langkah agar tidak adanya kejadian bencana alam.


“Dikhawatirkan akan terjadi bencana alam, Pemerintah melalui Dinas Kehutanan dan Kapolda Lampung secepatnya mengambil tindakan”, tegas Ismet Roni. Sabtu sore, (6/12/2025).


Berita sebelumnya beredar video sejumlah pria yang tengah melakukan aktifitas dugaan pembalakan hutan. Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.


Dalam video yang beredar tampak dua orang pria tengah memotong bagian kayu yang terjejer di lokasi perbukitan. Tampak banyak batang kayu berukuran besar yang tergeletak di lokasi.


Aktifitas ini terjadi di wilayah Pugung Penengahan, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat.


Warga setempat meminta aktifitas tersebut dihentikan karena dikhawatirkan menyebabkan bencana alam seperti yang terjadi di Sumatera Barat, Sumatera Utara hingga Aceh.


“Tolong dihentikan aktifitas itu, kepada pemerintah dan aparat hukum tolong ditindak jika memang itu melanggar,” kata Ajo, Sabtu (6/12/2025).


“Kami takut terjadi bencana seperti di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Ini lagi cuaca buruk jangan rusak ekosistem alam dengan penebangan pohon hingga terjadi longsor nantinya,” lanjut dia.


Andala menjelaskan aktifitas pembalakan pohon di wilayah tersebut telah berangsur cukup lama.


“Sudah lama, tapi aneh nya kok nggak tersentuh. Kami juga warga takut apa punya orang kuar atau bagaimana, harapan kami setelah ini bisa dihentikan kegiatan itu karena contohnya sudah ada yang menimpa saudara kita di Sumatera,” tandasnya.(Red)