Advertisement
Lambar (Pikiran Lampung) – Serangan binatang buas terhadap petani di Kabupaten Lampung Barat semakin rapat terjadi.
Oleh karenanya, masyarakat di kawasan Taman Nasional Bukit
Barisan Selatan (TNBBS) Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung diminta
mewaspadai serangan harimau saat beraktivitas di kebun, kata Kapolres Lampung
Barat AKBP Rinaldo Aser.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk segera
melapor apabila melihat jejak atau tanda-tanda keberadaan satwa liar, seperti
harimau, dan diharapkan tidak melakukan tindakan yang membahayakan," kata
dia, kemarin.
Pihaknya terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada
masyarakat tentang bahaya ancaman binatang buas, seperti harimau sumatra yang
belakangan ini sering dilaporkan muncul hingga menelan korban jiwa.
Ia menjelaskan kegiatan ini penting dilakukan untuk
mengingatkan warga tentang potensi ancaman karena kemunculan harimau di sekitar
pemukiman warga.
Selain memberikan pengetahuan tentang cara aman menghadapi
situasi tersebut, kata dia, polisi juga melakukan pemasangan spanduk yang
berisikan imbauan tentang waspada kemunculan binatang buas, harimau sumatera,
di sejumlah titik di kawasan TNBBS.
Dia mengatakan kegiatan ini bentuk sinergi antara
kepolisian, TNI, Seksi Pengelolaan Taman Nasioal (SPTN) serta elemen masyarakat
dalam upaya mitigasi konflik antara manusia dan satwa liar.
“Pemasangan banner berisi imbauan dilakukan di jalur-jalur
rawan yang berada di sekitar kawasan hutan, dengan tujuan mengingatkan warga
agar lebih waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di area tersebut,”
ujarnya.
Sebelumnya, seorang penggarap lahan kopi di kawasan TNBBS
di Talang Lobang, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat tewas diduga
dimangsa harimau sumatra saat sedang berkebun.
Peristiwa tersebut menimpa Sudarso (50), seorang penggarap
kopi musiman berasal dari Karang Randu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Ia
ditemukan tewas di kebun tersebut pada Selasa (27/5), pukul 09.00 WIB.(**)