Foto ilustrasi
Tanggamus--Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menemukan adanya tumpukan obat yang sudah hampir memasuki kadaluwarsa di gudang penyimpanan obat belum lama ini saat melaksanakan pemeriksaan (Audit) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batin Mangunang Kabupaten Tanggamus.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Bagian (Kabag) Tu RSUD Batin Mangunang Kab. Tanggamus Andi Firdaus saat di sambangi diruangannya. Ia mengakui bahwasanya penemuan BPOM tersebut memang kesalahan dari pihak rumah sakit. Dimana petugas farmasi seharusnya menyimpan stock obat baru di posisi belakang, sehingga stock lama bisa terpakai.

"Posisi penempatan obat pun tidak beraturan. Seharusnya ada penempatan dengan katagori obat sendiri. Nah pada saat BPOM audit ya ditemukan. Memang ini kesalahan dari kami, sehingga penemuan obat yang hampir memasuki masa kadaluwarsa dan letak obat tidak tertata rapih menjadi catatan poin utama yang diberikan untuk kita dari BPOM dan semua kita sudah perbaiki," terang Andi, Senin (26/11/2018).

Andi mengatakan, kesalahan tersebut menjadi pelajaran bagi pihak rumah sakit untuk lebih teliti lagi kedepannya dalam hal penyusunan tempat obat. Terutama obat yang sifatnya psikotropical, karena memang harus ada perlakuan khusus untuk tipe obat seperti itu. Seperti ruang penyimpanan yang berlapis, agar tidak terkontaminasi oleh zat lain. Psikotropical ini sendiri memang sangat sensitive.

"Sudah kita perbaiki semuanya, jadi yang baru ditaruh dibelakang karena masa kadaluwarsanya masih panjang, sementara yang lama didepan agar bisa dipergunakan. Dan kita juga sudah memberikan teguran kepada bagian farmasi mengenai human error tersebut. Dan untuk BPOM sendiri kita sudah kirimkan surat penjelasannya, mereka juga sudah memberikan surat balasannya lagi dimana dimaktubkan agar kejadian yang terjadi tidak terulang kembali. Karena memang itu sangat berbahaya," terang Andi.

Ia menerangkan, selama dirinya menjabat Kabag TU RSUD Batin Mangunang, baru kali ini terjadi. Karena selama ini stock obat yang masuk selalu terkontrol dengan sangat ketat. Sehingga termenegemen dengan baik, baik dari susunan dan penempatan obat sesuai dengan jenisnya dan semua obat di rumah sakit berplat merah ini sebagian besar obat generic.

"Sekarang sudah selesai. Dan kita sudah memperbaikinya dengan semestinya. Ya kedepannya jangan sampai terulang lagi lah," pungkasnya.(Yusuf)

Post A Comment: