Articles by "Pemiu 2024"
Tampilkan postingan dengan label Pemiu 2024. Tampilkan semua postingan


Lamteng (Pikiran Lampung
) - Pemilu 2024 masih menyisakan cerita unik dan menarik, Di Kabupaten Lampung Tengah, warga akan gelar syukuran jika salah satu caleg gagal duduk di dewan. 

Dimana, Koordinator KACAB (Komunitas Anti Cabul), Hidayat, mengumumkan rencananya untuk melakukan tindakan yang mengejutkan jika Sumarsono tidak terpilih kembali sebagai Ketua DPRD Lampung Tengah. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan kepada awak media .

Hidayat dengan tegas menyatakan bahwa jika Sumarsono gagal mendapatkan kursi ketua dewan, mereka akan menyembelih satu ekor kambing sebagai bentuk protes terhadap kinerja Sumarsono. 

Sebagai koordinator KACAB, Hidayat dikenal sebagai sosok yang gigih dalam memperjuangkan isu-isu sensitif seperti pencegahan pelecehan seksual di masyarakat Lampung Tengah. Namun, kali ini, tindakan yang diambilnya tampaknya lebih ekstrim dan kontroversial dari sebelumnya.

Menurut Hidayat, keputusan ini merupakan respons atas kinerja Sumarsono yang dinilainya kurang memuaskan dalam memimpin dewan. Tindakan menyembelih kambing dipilih sebagai simbolisasi protes terhadap ketidakpuasan tersebut. Meskipun demikian, rencana tersebut menuai berbagai reaksi dari berbagai pihak.

Namun, tidak sedikit pula yang mendukung aksi protes yang diambil oleh KACAB, melihatnya sebagai bentuk penegasan atas keinginan masyarakat akan perubahan.

Namun, pernyataan sikap Hidayat tidak berhenti di situ saja ,Dia juga mengumumkan bahwa jika sumarsono tidak lagi terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Lampung Tengah, KACAB akan menyembelih dua ekor kambing sebagai bentuk rasa syukur.

"Ini salah satu bentuk protes kami tehadap kinerja Ketua dewan Sumarsono yang tidak memuaskan bagi kami sebagai masyarakat lampung tengah ini", ujar  Hidayat, Jumat, (16/2/2024) . 

Reaksi terhadap pernyataan tersebut juga bervariasi. Sebagian mendukung tindakan tersebut sebagai bentuk ekspresi demokratis, sementara yang lain menilainya terlalu dramatis dan tidak pantas dilakukan dalam ranah politik. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa tindakan ini mencerminkan ketidakpuasan yang dirasakan oleh sebagian masyarakat terhadap kinerja para pemimpin mereka.

Sumarsono sendiri belum memberikan tanggapan resmi terhadap pernyataan tersebut.Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa tindakan tersebut juga mencerminkan ketidakpuasan yang dirasakan oleh sebagian masyarakat terhadap kinerja para pemimpin mereka.

Dalam konteks politik lokal yang semakin kompleks, tindakan seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya dialog yang terbuka dan inklusif dalam menyelesaikan perbedaan pendapat. Selain itu, para pemimpin juga diingatkan akan tanggung jawab mereka untuk mendengarkan aspirasi rakyat dan bertindak sesuai dengan kepentingan publik.

Dengan berbagai reaksi dan tanggapan yang muncul dari berita ini, satu hal yang pasti adalah bahwa dinamika politik di Lampung Tengah akan terus menjadi sorotan dalam waktu dekat.(irma/joe)