Articles by "Gubernur Arinal Djunaedi Info Lampung Terkini"
Tampilkan postingan dengan label Gubernur Arinal Djunaedi Info Lampung Terkini. Tampilkan semua postingan


Bandarlampung (Pikiran Lampung
) -Program pembangunan daerah yang dikelola dan berjalan dengan baik oleh jajaran Pemprov Lampung, berdampak langsung terhadap tatanan ekonomi nasional.

Dimana, melalui program Lampung Berjaya, Gubernur Arinal Djunaedi telah meletakkan pondasi yang kuat untuk pembangunan  daerah ini di berbagai bidang. Terutama bidang pertanian dan industri yang berjalan baik serta memacu pendapatan secara nasional. 

Bertalian dengan ini, irektorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Perwakilan Provinsi Lampung menyatakan realisasi pendapatan negara di daerah ini pada Februari 2024 telah mencapai Rp1,29 triliun.

"Pendapatan negara melalui APBN di periode Februari 2024 ini sudah terealisasi 11,54 persen dari target atau sudah sekitar Rp1,29 triliun," ujar Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Lampung Mohammad Dody Fachrudin di Bandarlampung, Sabtu (30/3/2024). 

Ia mengatakan pendapatan negara tersebut mulai mengalami peningkatan secara berkala di awal tahun 2024, dimana hingga Maret pekan ketiga telah kembali meningkat hingga mencapai Rp1,6 triliun.

"Jadi pendapatan APBN ini terus meningkat dari Februari hanya Rp1,29 triliun di pekan ketiga Maret sudah Rp1,6 triliun, hal ini menunjukkan sudah ada perbaikan dari sisi ekspor impor dan industri," ucap dia.

Ia menjelaskan diperkirakan perbaikan kinerja pendapatan negara akan terus berlangsung dan mulai stabil pada triwulan kedua 2024, salah satu penyebabnya adalah telah adanya panen raya untuk mendukung sektor pertanian sebagai sektor unggulan Lampung.

"Di triwulan dua sekitar Maret-April sudah membaik, karena sudah panen raya. Lalu tren ekspor impor, dan industri juga mulai stabil karena sudah selesai masa tunggu melihat situasi kondisi politik dalam negeri," ucap dia.

Sedangkan untuk belanja APBN di Februari 2024 sudah mencapai Rp5,26 triliun atau sudah 16,64 persen dari pagu sebesar Rp31 triliun.

"Belanja di Februari sudah mencapai Rp5,26 triliun, dan terakhir di pekan ketiga Maret sudah mencapai Rp6 triliun dari pagu Rp31 triliun," kata dia.

Menurut dia, belanja barang terutama untuk kebutuhan pemilihan umum menjadi salah satu pendongkrak realisasi belanja APBN di Februari.

"Dengan terus ada penyerapan belanja dan penerimaan APBN yang mulai cepat berlangsung ini cukup baik, sebab APBN bisa cepat terserap di awal tahun," tambahnya.

Ia melanjutkan meski penyerapan belanja dan pendapatan APBN terus berlangsung masih ada beberapa hal yang harus di waspadai seperti adanya risiko ketidakpastian global dimana ekspor di Januari mengalami penurunan 8,74 persen per bulan yang disumbang dari penurunan sektor pertanian sebesar 8,74 persen dan pertambangan 40,66 persen.

Kemudian ada risiko fiskal dimana inflasi Lampung di Februari menjadi tertinggi ketiga nasional dengan nilai 3,28 persen dari tahun per tahun akibat kenaikan komoditas beras.

Lalu perlambatan bea keluar sebesar 79,10 persen dari tahun ke tahun akibat penurunan harga CPO di pasar global, dan masih perlu pengoptimalan pertumbuhan netto berbagai jenis pajak.

"Harapannya belanja makin cepat terserap dan pendapatan negara makin meningkat secara bertahap dari bulan per bulan untuk tetap menjaga stabilitas ekonomi daerah. Dan kita juga harus tetap memperhatikan risiko-risiko yang terus diwaspadai untuk tetap menjaga ekonomi daerah," ujar dia.(ant/R1) 


Bandarlampung (Pikiran Lampung
) - Dalam. rangka merealisasikan serta mensukseskan program Gubernur Arinal Djunaedi, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung akan memoles dan mempercantik semua jalur utama tujuan wisata di Provinsi Lampung. 

Dalam program utamanya, Gubernur Lampung Arinal Djunaedi membuka semua jalur koneksitas wilayah, untuk melancarkan sektor pertanian dan pariwisata serta UMKM. 

Untuk jalur wisata, Pemprov Lampung menyiapkan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk perbaikan ruas jalan Simpang Teluk Kiluan-Simpang Umbar yang merupakan rute menuju berbagai objek wisata bahari di Lampung.

“Pada 2024 ini kami akan mengalokasikan anggaran belanja sebesar Rp15 miliar untuk melakukan perbaikan ruas jalan Simpang Teluk Kiluan-Simpang Umbar,” ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung Muhammad Taufiqullah, kemarin. 

Dikatakannya, perbaikan ruas jalan tersebut untuk mendorong aksesibilitas menuju berbagai destinasi wisata di Provinsi Lampung.

“Ruas jalan tersebut diusahakan untuk dibangun karena sebagian besar masih jalan berbatu tanpa aspal, dan di sana ada destinasi wisata Pantai Gigi Hiu. Nanti konstruksi jalan akan menggunakan Rigid Beton agar lebih awet dan sesuai dengan kondisi wilayah yang perbukitan,” terangnya.

Dijelaskannya, selain melakukan pembangunan ruas jalan Simpang Teluk Kiluan-Simpang Umbar, juga akan dilakukan perbaikan ruas jalan Simpang Umbar-Putih Doh, Putih Doh-Kuripan, Kuripan-Simpang Kota Agung.. 

“Jadi dengan perbaikan jalan, berbagai ruas jalan bisa berpenutup Aspal ataupun Rigid Beton dan akan menunjang pariwisata. Apalagi kalau jalannya bisa tembus ke berbagai destinasi wisata yang belum terekspos,” katanya.

Dilanjutkannya, rehabilitasi ruas jalan pariwisata juga akan dilakukan di ruas jalan Re Martadinata-Lempasing-Padang Cermin-Simpang Teluk Kiluan.

“Untuk menunjang pariwisata dilakukan pula pemeliharaan jalan dari Re Martadinata-Lempasing-Padang Cermin-Simpang Teluk Kiluan. Jadi ketika wisatawan datang saat liburan ada banyak alternatif pilihan tempat wisata,” jelasnya.

Taufiqullah melanjutkan, Pemerintah Daerah juga akan berusaha membuka akses jalan menuju berbagai alternatif wisata baru.

“Kami akan menyiapkan pula infrastruktur jalan akses ke Pesisir Selatan yang melewati pantai, harapannya bisa selesai sampai Kota Agung sebab masih banyak jalan yang berbatu nanti akan diselesaikan secara bertahap, pada 2025 akan selesai perbaikan jalan di daerah pariwisata,” lanjutnya.

Menurutnya, perbaikan dan pemeliharaan ruas jalan pariwisata itu telah diusulkan dalam Inpres Jalan Daerah (IJD) dan menjadi jalan prioritas di tahun ini sehingga harapannya pembiayaan tidak hanya dari APBD tapi bisa mendapatkan juga dari Pemerintah Pusat.

“Rencananya sembari melakukan perbaikan akan dilakukan juga pelebaran badan jalan agar sesuai standar yakni dengan lebar enam meter,” tutupnya.(Nas/Zai)