Articles by "Universitas Lampung"
Tampilkan postingan dengan label Universitas Lampung. Tampilkan semua postingan


Bandarlampung (Pikiran Lampung
) - Dugaan korupsi dan melawan hukum terus mencuat pada  pelaksanaan proyek di lingkungan Universitas Lampung. 

Terbaru, ada sekitar 40 proyek penunjukan langsung atau PL yang terindikasi bermasalah dan melawan hukum. Sebab, proyek tersebut diduga tidak ada plang nama. 

 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Pemantau Pelelangan Proyek Pemerintah (KP4) Provinsi Lampung menemukan fakta baru Proyek Penunjukan Langsung (PL) diduga sebagai proyek Siluman pada bagian Rektorat Universitas Lampung (Unila). 

Hal ini diungkapkan Ardho Adam Saputra, SE Ketua Umum KP4 Provinsi Lampung diruang kerjanya bahwa dari temuan Team Investigasi KP4, ada 40 paket PL diduga siluman karena tidak dipasangnya plang papan proyek yang mengumumkan berapa nilai proyek, dikerjakan berapa hari dan dari CV mana yang mengerjakan. 

" Di Bagian Rektorat itu kan ada proyek Tender dan proyek Penunjukan Langsung. Nah disini kami mengecek proyek PL tersebut ada 40 an paket proyek PL tersedia disana tidak ada plang nama jenis proyek seolah-olah itu proyek siluman semua dan dikerjakan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak kita ketahui. Ini kan melanggar Perpres No. 18 Tahun 2018, Nomor 16 Tahun 2019," ungkapnya, Rabu (24/07/2024). 

Lanjut Ardho Adam Saputra, atas temuan ini agar Aparat Penegak Hukum untuk menindak lanjuti, karena menurutnya hal ini tidak main-main, ini sudah pada kocok bekem semua. 

" Dalam hal ini Rektor harus bertanggung jawab dengan carut marutnya proyek di Unila ini, kemudian aturan-aturan harus ditegakkan, karena ini menggunakan uang negara harus transparan dan diketahui publik, "imbuhnya.

Terkait ada indikasi kocok bekem, Ardho Adam Saputra mengatakan bahwa hasil dari tim investigasi di lapangan diduga yang menerima setoran Saudara Panji yang merupakan karyawan/Dosen pada Fakultas Teknik. 

" Jadi seolah-olah proyek tersebut tidak ada pihak luar yang mengerjakan, jadi orang dalam semua. Sekali lagi kami meminta APH untuk memeriksa semua proyek PL siapa direkturnya, dan bagaimana cara mereka mendapatkan proyek tersebut, "tegasnya.

Diberitakan sebelumnya bahwa akibat diduga carut marutnya tender proyek di lingkup Universitas Lampung (Unila) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Pemantau Pelelangan Proyek Pemerintah (KP4) Provinsi Lampung desak Rektor untuk mencopot Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), karena diduga proses tender proyek di Unila banyak masalah. (Tim).


Lampung (Pikiran Lampung) -
Universitas Lampung (Unila) menggelar pelantikan dan serah terima jabatan pejabat di lingkungan kampus. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang sidang lantai empat Rektorat Unila, Senin (29/01/2024).

Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., memimpin pelantikan tersebut dan mengumumkan nama-nama pejabat yang akan menduduki posisi strategis di berbagai unit di Unila.

Para pejabat tersebut antara lain Dr. Erni Hendrawati, S.E., M.Si., sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila, Dr. Sudrajat, S.E., M.Acc., Ak., CA., sebagai Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FEB Unila, menggantikan Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt.

Selanjutnya Dr. Neli Aida, S.E., M.Si., sebagai Wakil Dekan Kemahasiswaan dan Alumni FEB Unila, menggantikan Muslimim, S.E., M.Sc., Eng., Mardiana, S.T., M.T., sebagai Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Unila, menggantikan Muhamad Komarudin, S.T., M.T., dan Dhiny Suntya Putri, S.P., M.Si., dalam jabatan Pranata Laboratorium Pendidikan Pertama Unila.

Prof. Lusmeilia dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada para pejabat lama yang telah berdedikasi untuk Unila. Meskipun tidak lagi menjabat, ia berharap agar mereka tetap aktif berkontribusi di Unila untuk mencapai tujuan bersama.

“Bapak dan Ibu, meskipun tidak lagi menjabat di jabatan sebelumnya, karya dan tugas Bapak dan Ibu terus memberikan dampak positif bagi kita semua demi mencapai visi dan misi Unila. Saya yakin para pejabat lama telah bekerja dengan maksimal dan sekarang peran mereka diteruskan pejabat yang baru,” jelasnya.

Prof. Lusmeilia juga memberikan ucapan selamat kepada pejabat baru dan berharap mereka dapat melanjutkan program-program yang telah diinisiasi pejabat sebelumnya. Terutama di FEB, di mana terdapat tantangan besar karena semua program studinya sudah terakreditasi internasional.

“Harapannya, jangan sampai kehilangan momentum dan terus mengembangkan untuk mencapai yang terbaik. Begitu juga di UPT TIK, program-program yang telah dilaksanakan Pak Komarudin selama ini akan diteruskan, termasuk pengembangan one data yang diberi nama MyUnila,” tambahnya. (*)