Tanggamus--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus saat ini masih melakukan penilaian dan pendataan secara menyeluruh (asesmen) kebeberapa lokasi yang terkena dampak fenomena alam air laut pasang yang terjadi pada Sabtu malam (22/12/2018).

Kabid Kedaruratan BPBD Tanggamus Adi Nugroho menjelaskan, untuk kabupaten yang berjuluk Bumi Begawi Jejama ini hampir sepanjang daerah pesisir pantai terkena dampak air laut pasang. Akan tetapi untuk sementara ini lokasi yang cukup mengalami kerusakan parah di daerah Pekon Kiluan, Kecamatan Kelumbayan.

"Akan tetapi untuk kepastiannya daerah mana yang paling parah terkena dampak. Kita belum bisa infokan karena masih dalam asesmen mas, jadi ya untuk sementara Kiluan cukup parah terkena dampaknya, nanti kita infokan lanjut bila mana sudah selesai pendataan," ujar Adi saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp. Minggu (23/12/2018).

Adi juga mengatakan, masyarakat di Kecamatan Kelumbayan masih enggan kembali kepemukimannya masing masing. Mereka masih mengalami trauma akan kejadian yang menimpa pada sabtu malam tersebut, alhasil semua warga bertahan di dalam pengungsian yang disediakan.

"Semua masih di pengungsian, masih takut pulang kerumah. Langkah kita ya sudah mendatangi lokasi dan mulai melakukan pendataan kerusakan. Kita juga mendapat info ada yang meninggal dunia akan tetapi masih di cross check, karena masih belum fixed," ujar Adi.

Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat Tanggamus terkhusus yang tinggal didaerah pesisir pantai agar tetap tenang dalam menghadapi bencana dan tentu saja selalu meningkatkan kewaspadaan akan kemungkinan bencana terjadi. Dan ini harus disikapi buat semua masyarakat.

"Info terkini dari BMKG Pusat kita belum terima. Karena terakhir kita dapet info itu ya bencana ini terjadi karena air laut pasang yang disebabkan oleh bulan purnama. Untuk lanjutan terkait peningkatan status menjadi tsunami, kita belum dapat, tapi kita terus mengupdate informasi terkini,"pungkasnya.(Yusuf)

Post A Comment: